Meski begitu, ada juga tantangan yang perlu dihadapi. Misalnya, produksi besek masih terbatas dan terkadang kalah praktis dibanding plastik.Â
Selain itu, harga besek bisa sedikit lebih mahal. Namun, kalau dipikir ulang, harga lingkungan yang rusak jauh lebih mahal daripada sekadar beli wadah ramah lingkungan.
Pemerintah, komunitas, dan masyarakat bisa berkolaborasi untuk mendukung penggunaan besek.Â
Misalnya dengan memberikan insentif pada UMKM pengrajin bambu, mendorong penggunaan besek di acara resmi, hingga kampanye kreatif yang mengajak anak muda bangga memakai produk lokal.
Menjaga Bumi dengan Langkah Sederhana
Kadang kita berpikir menjaga bumi itu harus dengan langkah besar, padahal sering kali dimulai dari hal kecil.Â
Bayangkan, kalau setiap orang mengganti kantong plastik dengan besek saat ada acara hajatan, betapa banyak plastik yang bisa dihemat.
Besek bambu bukan cuma wadah biasa. Ia adalah simbol dari harmoni antara manusia, budaya, dan alam.
Dari sebuah anyaman sederhana, kita bisa belajar bagaimana kearifan lokal menyimpan solusi untuk masalah global.
Kalau begitu, kenapa harus nunggu? Yuk, mulai sekarang biasakan diri untuk pilih wadah ramah lingkungan.Â
Dengan begitu, kita bukan cuma ikut melestarikan budaya, tapi juga ambil bagian dalam menjaga bumi dari ancaman sampah plastik.Â
Karena pada akhirnya, bumi yang sehat adalah warisan paling berharga untuk generasi berikutnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI