Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Kompasianer Terpopuler 2024

"Menggapai Angan di Tengah Badai"

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

"Recycling Village" Mengubah Sampah Plastik Menjadi Aksesoris Fashion yang Berkelanjutan

1 Juli 2025   22:36 Diperbarui: 1 Juli 2025   22:36 2326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Recycling Village menjadi salah satu model inovasi ekonomi sirkular yang inspiratif di Indonesia. (Sumber foto: Jandris_Sky)

Fashion bukan hanya soal gaya tapi juga tentang pilihan hidup yang lebih bijak dan bertanggung jawab.

Siapa sangka kalau tumpukan sampah plastik yang biasanya bikin pemandangan jadi kurang sedap, ternyata bisa disulap jadi barang-barang fashion yang kece dan ramah lingkungan? 

Inilah yang dilakukan oleh Recycling Village, sebuah komunitas kreatif yang punya misi mulia: mengubah limbah plastik menjadi aksesoris fashion yang bukan hanya estetik, tapi juga punya nilai keberlanjutan.

Sampah plastik jadi salah satu momok besar buat lingkungan. Plastik butuh ratusan tahun untuk terurai secara alami. 

Belum lagi kalau sudah masuk ke sungai, laut, atau bahkan terkubur di tanah, dampaknya bisa merusak ekosistem dan mengancam makhluk hidup. 

Nah, daripada cuma mengeluh soal sampah, Recycling Village memilih untuk bertindak.

Berawal dari Kesadaran Lingkungan

Recycling Village ini mulanya dibentuk oleh sekelompok warga yang peduli lingkungan. 

Mereka melihat bahwa di sekitar mereka, terutama di desa-desa atau pinggiran kota, sampah plastik berserakan dan tidak tertangani dengan baik. 

Alih-alih membiarkan itu jadi masalah terus-menerus, mereka mulai berpikir: 

"Kenapa tidak kita manfaatkan saja sampah ini?"

Dengan semangat gotong royong dan sedikit pengetahuan tentang daur ulang, mereka pun mulai mengumpulkan sampah plastik mulai dari bungkus makanan, botol minuman, kantong kresek, hingga sedotan. 

Sampah-sampah ini kemudian dibersihkan dan dipilah, lalu diolah menjadi bahan dasar untuk membuat berbagai aksesoris fashion.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun