"BUDAYA BRO" sebagai Strategi ketahanan pangan keluarga dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan tanpa kelaparan.
Dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks, isu ketahanan pangan menjadi semakin krusial.Â
Salah satu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah SDG 2, yaitu "Zero Hunger" atau "Tanpa Kelaparan".Â
Tujuan ini menekankan pentingnya mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan perbaikan nutrisi, serta mendorong pertanian berkelanjutan.Â
Di tengah upaya global ini, inovasi lokal seperti "BUDAYA BRO" singkatan dari Budidaya Ayam Broiler muncul sebagai solusi strategis dalam meningkatkan ketahanan pangan di tingkat keluarga.
Budidaya ayam broiler merupakan salah satu bentuk peternakan unggas yang memiliki keunggulan dalam hal produktivitas dan efisiensi.Â
Ayam broiler dikenal cepat tumbuh dan memiliki masa panen yang relatif singkat, yaitu sekitar 30-40 hari.Â
Hal ini memungkinkan keluarga untuk memperoleh sumber protein hewani secara cepat, mudah, dan berkelanjutan.
BUDAYA BROÂ bukan hanya menjadi alternatif untuk menambah penghasilan keluarga, tetapi juga sebagai upaya nyata untuk mengurangi ketergantungan terhadap pasokan pangan dari luar.Â
Dengan memanfaatkan lahan pekarangan yang tersedia, keluarga dapat memulai budidaya ayam broiler secara mandiri dan berkontribusi langsung terhadap penyediaan pangan yang sehat dan bergizi di lingkungan sekitar.