Limbah yang sebelumnya terbuang dapat diolah menjadi sumber nutrisi bermanfaat bagi ayam, mengurangi ketergantungan pada bahan pakan berbasis impor.
Industri peternakan ayam menghadapi berbagai tantangan, salah satunya adalah biaya pakan yang tinggi.Â
Pakan ternak menyumbang sekitar 60--70% dari total biaya produksi, sehingga diperlukan solusi inovatif untuk mengurangi ketergantungan pada pakan komersial yang mahal.Â
Salah satu alternatif yang mulai banyak diteliti adalah pemanfaatan limbah sayuran sebagai bahan baku pakan ternak.Â
Limbah sayuran kaya akan serat, vitamin, dan mineral, tetapi memiliki kelemahan seperti rendahnya kandungan energi dan protein.Â
Untuk meningkatkan nilai nutrisinya, limbah sayuran dapat dikombinasikan dengan dedak padi dalam formulasi ransum ayam.
Penambahan dedak padi dalam campuran pakan berbasis limbah sayuran bertujuan untuk meningkatkan kandungan energi serta menyeimbangkan kebutuhan nutrisi ayam.Â
Dedak padi mengandung serat kasar, lemak, serta beberapa vitamin B kompleks yang bermanfaat bagi pertumbuhan ayam.Â
Oleh karena itu, penggunaan kombinasi limbah sayuran dan dedak dalam ransum ayam tidak hanya menjadi solusi ekonomis, tetapi juga mendukung prinsip keberlanjutan dalam peternakan.
Limbah Sayuran sebagai Bahan Pakan Alternatif
Limbah sayuran berasal dari sisa panen, pasar, atau industri pengolahan makanan.Â
Contohnya adalah kacang panjang, daun kubis, bayam, wortel, kangkung, sawi, serta bagian sayuran lain yang tidak dikonsumsi manusia.Â