Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Kompasianer Terpopuler 2024

"Menggapai Angan di Tengah Badai"

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Palm Wax: Inovasi Limbah Brondolan Sawit Ramah Lingkungan, Hijau dan Berkelanjutan

11 Februari 2025   00:04 Diperbarui: 11 Februari 2025   00:04 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Brondolan kelapa sawit. (sumber foto: Sahri Fitria/Pinterest)

Pohon kelapa sawit. (sumber foto: Akudinaobi Frank/Pinterest)
Pohon kelapa sawit. (sumber foto: Akudinaobi Frank/Pinterest)

Proses pembuatan palm wax melibatkan ekstraksi minyak dari brondolan sawit yang kemudian dimurnikan dan dihidrogenasi untuk menghasilkan lilin padat dengan tekstur yang halus dan pola kristal yang menarik. 

Palm wax dikenal memiliki titik leleh yang lebih tinggi dibandingkan lilin parafin, sehingga lebih tahan lama dan menghasilkan pembakaran yang bersih tanpa menghasilkan asap berlebih.

Keunggulan Palm Wax dalam Konteks Ramah Lingkungan

Salah satu keunggulan utama palm wax adalah sifatnya yang ramah lingkungan. 

Lilin ini terbuat dari bahan nabati yang dapat diperbarui, berbeda dengan lilin parafin yang berasal dari produk sampingan minyak bumi. 

Lilin kelapa sawit. (sumber foto: musimmas.com)
Lilin kelapa sawit. (sumber foto: musimmas.com)

Dengan menggunakan limbah brondolan sawit sebagai bahan baku, palm wax membantu mengurangi volume limbah pertanian yang berpotensi mencemari lingkungan.

Selain itu, proses produksi palm wax cenderung lebih efisien dalam penggunaan energi dibandingkan pengolahan lilin berbasis minyak bumi. 

Produk akhirnya juga biodegradable, artinya dapat terurai secara alami tanpa meninggalkan residu berbahaya bagi ekosistem. 

Dalam konteks emisi karbon, penggunaan palm wax membantu mengurangi jejak karbon karena siklus hidupnya lebih berkelanjutan, mulai dari bahan baku hingga produk akhirnya.

Kontribusi Terhadap Keberlanjutan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun