Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Money

TikTok Shop: Gebrakan 11-11 yang Siap "Membunuh" E-Commerce

20 Oktober 2023   13:44 Diperbarui: 20 Oktober 2023   13:46 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengguna TikTok akan dapat menemukan produk-produk yang direkomendasikan oleh para kreator (Dok. Pribadi)

TikTok telah menjadi tempat yang populer bagi para kreator dan pengguna untuk berbagi video pendek yang kreatif. Namun, tampaknya platform ini siap untuk memasuki ranah e-commerce dengan platform TikTok Shop. Tidak seperti platform e-commerce tradisional, TikTok Shop menawarkan pengalaman berbelanja yang sangat terintegrasi dengan konten yang ada di platform TikTok.

Pada tanggal 11 November, para pecinta belanja di seluruh dunia bersiap-siap untuk salah satu perayaan belanja terbesar di kalender, yang dikenal sebagai "11-11" atau "Harbolnas" (Hari Belanja Online  Nasional) di Indonesia. Tahun ini, cahaya sorot tertuju pada TikTok, platform media sosial yang tak hanya membangun komunitas kreatif, tetapi juga mengincar pangsa pasar e-commerce dengan platform TikTok Shop. 

Apakah TikTok Shop benar-benar akan "membunuh" platform e-commerce tradisional pada tanggal 11-11? Inilah yang menjadi pertanyaan besar.

TikTok Shop bukanlah fenomena yang baru, tetapi ia akan meluncur dengan penuh semangat pada tanggal 11 November. Ini adalah upaya yang dikejar oleh TikTok untuk menggabungkan hiburan dan e-commerce dengan cara yang inovatif. 

Pengguna TikTok akan dapat menemukan produk-produk yang direkomendasikan oleh para kreator TikTok, dan hal ini dapat memicu gelombang besar minat dari kalangan generasi muda yang sangat aktif di platform ini.

Tapi apa yang membuat TikTok Shop begitu menjanjikan, dan mengapa ia dianggap sebagai ancaman bagi platform e-commerce yang sudah mapan seperti Lazada, Shopee, dan Tokopedia?

Jawabannya terletak pada integrasi konten dan pengalaman berbelanja. TikTok Shop memungkinkan pengguna untuk menjelajah dan membeli produk dengan mudah melalui video-video yang dikurasi oleh para kreator TikTok. Ini memberikan pendekatan yang lebih personal dan menghibur dalam proses berbelanja.


Namun, tantangan besar yang harus dihadapi oleh TikTok adalah hambatan regulasi. Di Indonesia, aturan yang mengatur platform jual beli menyatakan bahwa social commerce dan e-commerce harus terpisah. 

Hal membuat TikTok Shop, yang berada di antara keduanya, berada dalam wilayah abu-abu. Solusi yang mungkin adalah dengan TikTok membuka platform e-commerce tersendiri, sehingga mereka dapat mematuhi regulasi yang ada dan tetap beroperasi.

Tetapi, dengan begitu banyak potensi, ada banyak pertanyaan yang perlu dijawab. Apakah TikTok mampu bersaing dengan platform e-commerce yang sudah mapan dan memiliki basis pengguna besar? Bagaimana mereka akan mengatasi masalah privasi dan keamanan data pengguna? 

Pada akhirnya, 11-11 akan menjadi ujian sejati bagi TikTok Shop. Jika mereka berhasil menggabungkan hiburan dan e-commerce dengan baik, maka platform e-commerce tradisional harus bersiap untuk persaingan yang lebih sengit.

Apakah TikTok Shop benar-benar akan "membunuh" e-commerce? Waktulah yang akan memberikan jawabannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun