Mohon tunggu...
Susilo B. Utomo
Susilo B. Utomo Mohon Tunggu... Akuntan - Penulis Lepas

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Pahami Segitiga Fotografi untuk Foto Lebih Baik

23 Juli 2021   22:55 Diperbarui: 30 Juli 2021   17:31 1545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi belajar fotografi. (sumber: pixabay.com/Bessi)

Fotografi secara umum diartikan sebagai menggambar dengan cahaya. Oleh karena menggambar menggunakan cahaya, maka hal-hal yang mempengaruhi hasil gambar kita adalah ISO (di kamera film dikenal dengan ASA), Shutter Speed (kecepatan atau lamanya lensa terbuka) dan Aperture (seberapa besar/lebar lensa membuka, atau dikenal dengan istilah rana).

Kombinasi ketiga hal ini biasa disebut dengan segitiga fotografi. Foto yang "baik", selalu memiliki kombinasi dari ketiga hal tersebut diatas dengan baik pula.

ISO

ISO atau ASA adalah tingkat kepekaan sensor CMOS pada kamera digital atau film seluloid/klise pada kamera analog. Ukuran ISO biasanya dimulai dari 100, 200, 400 dan kelipatan seterusnya. Beberapa kamera yang lebih canggih, ukurannya bisa dimulai dengan angka dibawah 100, atau dengan kelipatan yang tidak perseratus.

Semakin tinggi angka ukuran ISO, akan semakin peka sensor tersebut menerima cahaya. Atau dengan kata lain, semakin tinggi nilai ISO cahaya yang diperlukan semakin sedikit yang ditunjukkan dengan angka shutter speed yang rendah, 1/500 detik misalnya.


Untuk itu pada cahaya terang (daylight) kita cukup menggunakan ISO 100. Tetapi di gunung atau pantai sore hari, barangkali lebih tepat dengan ISO 400.

The Exposure Triangle, Infographic by Pretty Presets
The Exposure Triangle, Infographic by Pretty Presets

Yang perlu diingat pada penggunaan ISO ini adalah, semakin tinggi angka ISO, maka semakin sedikit cahaya yang diperlukan. 

Konsekuensi lainnya adalah semakin tinggi angka ISO maka gambar atau foto yang dihasilkan mempunyai kecenderungan grainy atau seperti terdapat bintik-bintik putih. tapi bagi kebanyakan orang yang tidak sekelas Roy Suryo, tidak akan mengetahuinya atau bahkan tidak terganggu grainy tersebut.

ISO adalah setingan kamera pertama yang harus kia atur sebelum menggunakan kamera untuk memotret.

Shutter Speed

Shutter speed adalah kecepatan atau lamanya (nah lho....) waktu yang diperlukan untuk lensa membuka dan menutup kembali. 

Semakin cepat waktu lensa membuka dan menutup kembali, maka semakin sedikit cahaya yang diteruskan ke dalam sensor untuk membentuk gambar. kebalikannya, semakin lama lensa terbuka dan menutup kembali, maka akan semakin banyak cahaya yang terekam.

Satuan ukuran yang digunakan shuuter speed adalah ....1000, 500, 250, 125, 60, 30, 15, 8, 4.2, 1.2, 2", 4", 8", 16" 30" 60" ... sebelum angka 1.2 menunjukkan seper sekian detik. sedangkan setelah angka 1.2 menunjukkan ukuran detik.

Apperture

Apperture atau rana adalah besar bukaan lensa. Semakin besar bukaan lensa yang ditunjukkan dengan ukuran angka yang semakin kecil (awas terbalik!) akan semakin banyak cahaya yang dapat melewatinya. 

Demikian juga sebaliknya, semakin kecil bukaan lensa yang ditunjukkan dengan angka yang semakin besar, akan semakin sedikit cahaya yang dapat melewatinya.

Seperti saya kemukakan di atas, bahwa foto yang baik akan mempunyai kombinasi dari triangle exposure dengan pas. contoh mudahnya adalah sebagai berikut. misalnya kita akan mengisi ember dengan air sampai penuh dari sebuah kran.

Ember merupakan perumpamaan untuk hasil foto, air merupakan perumpamaan dari cahaya dan kran adalah perumpamaan dari lensa. 

Untuk mengisi ember dengan air dari kran sampai penuh tanpa tumpah, maka kita harus dapat mengatur dengan tepat seberapa besar kran akan kita buka (apperture) dan seberapa lama kran kita buka (shutter speed).

Jika kran kita buka kecil, maka akan perlu waktu lama untuk memenuhi ember dengan air. Jika kran kita buka lebar maka akan semakin cepat air itu memenuhi ember. 

Kondisi jika kran kita buka sedemikian besar dan lamanya sehingga air meluap atau meluber, dalam fotografi disebut over exposure, dan kebalikannya adalah under exposure.

Terlepas dari semua teori yang ada, yang paling penting adalah jam terbang. Semakin sering kita menggunakan kamera kita, akan semakin bagus feel kita untuk menghasilkan foto yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun