Mohon tunggu...
HERRY SETIAWAN
HERRY SETIAWAN Mohon Tunggu... Konsultan - Creative Coach

membantu menemukan cara-cara kreatif untuk keluar dari kebuntuan masalah

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Stop Membaca Kisah Sukses

5 Oktober 2021   08:32 Diperbarui: 5 Oktober 2021   08:39 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wah, judulnya provokatif sekali, jangan-jangan ini ajakan untuk menjadi gagal yang dibungkus dengan pemanis yang legit.

Tidak kawan, ini hasil dari permenungan yang lama dan dalam, bahwa untuk menjadi sukses sama sekali tidak ada gunanya membaca kisah sukses orang lain.

Mengapa demikian?, karena jalan sukses masing-masing orang berbeda. Jika jalannya saja sudah berbeda apa gunanya membaca kisah sukses orang lain?. Logikanya, tidak begitu bermanfaat.

Membaca kisah sukses Bill Gates - disodorkan disana bagaimana ia ketika sebagai seorang mahasiswa tergila-gila dengan coding, bahkan makan dan tidurpun tak lagi mengikuti kehidupan normal orang biasa.

Dan selalu kita disodorkan dengan jargon-jargon seperti kita harus sabar, kita harus tekun dan kita harus fokus. Sepertinya kalau untuk belajar hal itu tidak perlu jauh-jauh membaca dan menghabiskan uang untuk mendengarkannya.

Cukup kita lihat kehidupan para petani di desa, mereka sabar, mereka tekun dan mereka fokus pada sawah-sawah mereka, bahkan kadang itu adalah sawah garapan bukan milik sendiri.

Atau pergilah ke pasar-pasar tradisional, perhatikan para pedagang yang sudah uzur berjualan makanan, mereka sudak puluhan tahun berjualan - mereka sabar, mereka tekun dan mereka fokus.

Karakter yang sama, tapi memberikan hasil yang berbeda. Pasti ada yang salah dari pengertian-pengertian itu jika dijadikan landasan untuk menjadi orang sukses.

Kembali ke Bill Gates, pernahkah diungkap kepada masyarakat umum bahwa titik balik kehidupan Bill Gates menjadi sukses, setelah keberhasilan orang tuanya - terutama ibunya, yang berhasil melobi para petinggi IBM agar menggunakan sistem operasi yang dibuat oleh Bill Gates?. Sepertinya tidak.

Padahal kita tahu, dengan dicangkokkannya sistem operasi besutannya di perangkat IBM, jalan sukses Bill Gates tak lagi bisa dibendung sesudahnya.

Yang paling susah menjadi sukses adalah menemukan titik balik. Dan ini tidak ada korelasi langsung dengan sabar, tekun dan fokus. Ketiga faktor itu saja tidak cukup.

Tapi, tidak semua orang sukses mau mengungkapkan titik baliknya kepada khalayak ramai. Mereka cenderung menyembunyikannya agar nampak gagah di depan kata sabar, tekun dan fokus.

Untuk para pekerja, mungkin saja titik balik suksesnya dengan berbuat curang, mengambil order yang harusnya menjadi milik perusahaan tempatnya bekerja menjadi order pribadi yang dikerjakannya sendiri - masuk kantong pribadi.

Adakah dia nanti jika sukses berani mengungkapkan bahwa kesuksesannya dilandaskan perbuatan curangnya karena mengalihkan order perusahaan tempatnya bekerja menjadi order pribadi?. Sepertinya tidak ada yang berani mengungkapkan "titik balik" sukses seperti itu. Pastilah dia akan berkata, kita harus sabar, tekun dan fokus dalam bekerja agar bisa berhasil sukses.

Lagi-lagi mendengarkan ocehan seperti ini tidak berguna sama sekali.

Singkat cerita, jika ingin sukses pintar-pintarlah mencari celah untuk mendapatkan momentum titik balik. Untuk sabar, tekun dan fokus akan mengikuti dibelakangnya. Semoga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun