Mohon tunggu...
HERRY SETIAWAN
HERRY SETIAWAN Mohon Tunggu... Konsultan - Creative Coach

membantu menemukan cara-cara kreatif untuk keluar dari kebuntuan masalah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tiongkok Lemas Sebelum Mekar

13 Mei 2021   09:15 Diperbarui: 13 Mei 2021   09:14 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sensus penduduk di Tiongkok baru saja keluar. Ada dua data yang menarik untuk disimak.

Pertama, tingkat kelahiran menunjukkan angka paling rendah dalam beberapa tahun terakhir. Kedua, jumlah penduduk usia tua meningkat.

Dari kedua data ini, kita melihat adanya kesamaan situasi Tiongkok saat ini dengan Jepang.

Jepangpun mengalami hal yang sama. Penduduk usia tuanya mendominasi dari struktur demografinya serta tingkat kelahiran yang sangat rendah.

Akibat struktur demografi yang seperti ini Jepang sudah bertahun-tahun mempunyai tingkat pertumbuhan ekonomi yang rendah dan bahkan ada tahun dimana hampir nol persen. Ini artinya ekonomi mereka stagnan.

Keadaan yang dialami oleh Jepang ini cepat atau lambat juga akan dialami oleh Tiongkok.

Kita dalam 3 tahun kedepan mungkin tidak akan lagi melihat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dari Tiongkok, apalagi dengan adanya pandemi covid-19 ini yang menyadarkan negara-negara barat untuk mulai merelokasi produksi kebutuhan mereka dari Tiongkok.

Mereka tak bisa lagi hanya menggantungkan Tiongkok sebagai sumber utama dari rantai produksinya. Diversifikasi dibutuhkan - atau bahkan rencana Amerika untuk kembali membawa pabrik yang sudah keluar tadi kembali kebumi Amerika.

Mungkin harapan untuk melihat Tiongkok sebagai negara yang makmur dengan income perkapita diatas USD 70.000 hanyalah sebuah mimpi saja. 

Ini adalah waktunya kita di Indonesia mengambil peluang, karena secara demografi kita jauh lebih baik dari Tiongkok. Walaupun produktifitas masih kalah jauh. Semoga

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun