Mohon tunggu...
James P Pardede
James P Pardede Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Menulis itu sangat menyenangkan...dengan menulis ada banyak hal yang bisa kita bagikan.Mulai dari masalah sosial, pendidikan dan masalah lainnya yang bisa memberi pencerahan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pasar Rakyat, Setiap Hari ada Waktu untuk Berinteraksi dengan Kerabat

27 Januari 2017   16:28 Diperbarui: 27 Januari 2017   16:47 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PASAR TRADISIONAL ATAU PASAR RAKYAT MASIH BERTAHAN DITENGAH GEMPURAN RITEL BESAR

Di tengah gempuran mini market, super market dan hypermarket, pasar tradisional dan pasar rakyat masih tetap bisa bertahan dan eksis. Mengenang masa anak-anak dulu, pasar rakyat di kota kelahiran saya setiap hari ada di tempat yang berbeda. Kota kelahiran saya Kabupaten Mandailing Natal selalu ada pasar rakyatnya setiap hari.

Hari Senin, ada pasar rakyat Mompang Jae, hari Selasa ada pasar Sihepeng, hari Rabu pasar Sinonoan, Kamis pasar Penyabungan atau di ibu kota kabupaten Madina. Kemudian hari Jumat ada pasar Simangambat, hari Sabtu pasar Siabu di kecamatan Siabu dan hari Minggu ada pasar Malintang.

Pasar rakyat ini masih terus bertahan sampai sekarang dan memiliki keunikan serta ciri khasnya masing-masing. Yang pasti, keberadaan pasar rakyat tidak hanya sekadar tempat bertransaksi jual beli atau transaksi ekonomi. Pasar-pasar yang ada memiliki peran penting dalam peradaban manusia dari berbagai sisi kehidupan.

Dari sisi sosial kemasyarakatan, pasar rakyat sering dijadikan sebagai tempat pertemuan antara orang-orang yang saling mengenal dari desa na walu (dari berbagai desa berdasar arah mata angina yang berjumlah 8). Pasar rakyat menjadi sarana paling tepat bagi masyarakat untuk berinteraksi dan mengundang kerabat ketika salah satu dari warga yang datang hendak membuat acara pesta atau hajatan pernikahan anaknya. Di pasar rakyat ini kekerabatan terjalin begitu indah.

BERAGAM KEBUTUHAN POKOK ADA DI PASAR RAKYAT
BERAGAM KEBUTUHAN POKOK ADA DI PASAR RAKYAT
Kekerabatan di pasar rakyat tidak hanya terjalin saat transaksi jual beli, terkadang antara pembeli dan pedagang juga ada keterikatan karena seringnya bertemu. Pedagang di kota kelahiran saya sebenarnya orangnya itu-itu juga. Karena mereka setiap hari menjalani aktifitas bongkar lapak di setiap pasar yang ada selama sepekan.

Kalau pedagangnya berhalangan akan mudah dikenali dengan kosongnya lapak tempat ia biasa berjualan. Urusan kuliner, makanan tradisional seperti toge penyabungan, lontong atau kue cucur menjadi kudapan istimewa saat berada di pasar rakyat di Mandailing Natal.

Pasar rakyat juga jadi tempat berkumpulnya orang tua dari berbagai daerah, di satu warung mereka bisa duduk berjam-jam menghabiskan dua gelas teh atau kopi dan saling bercerita tentang banyak hal. Pasar rakyat menjadi sangat penting bagi masyarakat di pedesaan.

Sama halnya dengan keberadaan pasar rakyat di daerah Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan. Saat masih kecil dulu saya sering menghabiskan masa liburan sekolah di kampung kakek dan nenek saya di daerah Sipirok yang dikenal sebagai daerah dengan keberagaman yang sangat tinggi.

Di daerah ini, untuk menempuh satu pasar rakyat dibutuhkan waktu berjam-jam karena harus menunggu angkutan yang bisa membawa masyarakat ke pasar, sebagian pedagang dan masyarkat yang ingin belanja ke pasar terpaksa berjalan kaki sampai berkilo-kilo meter.

Akan tetapi suasana itu sudah berbeda sekarang, dimana masyarakat sudah memiliki kemampuan untuk membeli sepeda motor. Jadi masyarakat yang ingin ke pasar sudah bisa dengan menaiki sepeda motor dan saat berada di pasar, kekerabatan antara pedagang dengan pembeli masih terjalin dengan baik.

Apa yang saya rasakan semasa kecil dulu sekarang sudah sangat jauh berbeda, pasar rakyat memang masih tetap ada dan pedagangnya sudah banyak yang berganti karena terjadi regenerasi. Pasar rakyat harus dilestarikan agar jangan sampai tergilas zaman. Karena di pasar ini banyak hal bisa terjalin, termasuk kekerabatan antar sesama tanpa memandang latar belakang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun