Mohon tunggu...
James P Pardede
James P Pardede Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Menulis itu sangat menyenangkan...dengan menulis ada banyak hal yang bisa kita bagikan.Mulai dari masalah sosial, pendidikan dan masalah lainnya yang bisa memberi pencerahan

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Katakan Tidak Kalau Memang Tidak, Jangan Menyesal Ketika Mengatakan Ya

13 Februari 2022   22:32 Diperbarui: 16 Februari 2022   23:00 1066
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pendekatan (Sumber: Thinkstock)

Berguru pada pengalaman teman-teman yang sudah lebih awal menjalin hubungan (berpacaran) dan pada akhirnya memutuskan untuk menikah, ada banyak hal yang bisa dijadikan pembelajaran. Karena, dari beberapa teman yang akhirnya memutuskan menikah, di usia pernikahan baru beberapa tahun sudah bercerai, ada juga yang hubungannya tak jelas. Dibilang cerai nggak juga, dibilang tak cerai tapi mereka tak tinggal serumah.

Tak ada salahnya di hari kasih sayang atau yang akrab disebut dengan Valentine's Day, kita saling berbagi pengalaman. Karena pengalaman adalah guru paling baik dan tak pernah marah. 

Pengalaman orang lain bisa kita jadikan perbandingan atau paling tidak pegangan kita agar sesuatu yang kita anggap tidak baik, tidak terulang.

Menjalin hubungan atau berpacaran selama satu tahun, lima tahun atau bahkan sampai sepuluh tahun dan di antaranya berpacaran jarak jauh karena dipisahkan jarak dan waktu. Lalu kemudian menikah dan membangun bahtera rumah tangga.

Apakah berpacaran sekian lama bisa menjadi ukuran sebuah keluarga bahagia? Atau dengan rentang waktu satu tahun atau lebih apakah sudah cukup bagi satu pasangan untuk saling mengenal? 

Jawaban pertanyaan ini pasti berbeda-beda bagi setiap orang.

Jangankan satu tahun, teman saya yang kenal dengan seseorang lewat media sosial, kemudian memutuskan berpacaran dan baru tiga bulan langsung menikah. Waktu yang sangat singkat. Dan sampai sejauh ini keluarga tersebut masih langgeng dan sudah dikaruniai satu anak.

Berbicara tentang kasih sayang, cinta, dan hubungan asmara yang begitu membutakan mata terkadang bisa menjadi racun (toksik) bagi kita di masa yang akan datang. Atau ketika kita mengatakan ya tanpa pertimbangan yang matang, lalu kemudian saat menjalani bahtera rumah tangga 'racun' yang kita simpan itu mulai muncul.

Sekadar berbagi pengalaman dari apa yang kita dapatkan dari beberapa teman dan pasangannya. Ada sebagian orang dan pasangan tidak sadar bahwa dirinya terjebak dalam hubungan asmara yang toksik.

Padahal, sejak jauh-jauh hari sudah diingatkan oleh keluarga, sahabat, atau orang di sekitarnya yang mengingatkan bahwa hubungan toksik yang sedang mereka jalani.

Tapi, itu tadi, karena rasa cinta dan sayang (terkadang berlebihan), kita tidak lagi bisa berpikir logis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun