Mohon tunggu...
JAMALUDDIN
JAMALUDDIN Mohon Tunggu... Bukan Siapa-Siapa Hanya Manusia Biasa

Let's do today and our future

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Kurikulum Merdeka Belajar dan Metode Pembelajaran di RI 4.0 MB-KM

15 September 2022   10:29 Diperbarui: 15 September 2022   10:49 1093
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam Penyampaian Pembelajaran untuk mendukung Pelaksanan Kurikulum Merdeka Belajar adalah menempatkan Pendidik Baik Guru atau Dosen sebagai Fasilitator yang memfasilitasi Pembelajaran kepada Peserta didik, Guru dan dosen berperan sebagai Tutor memberikan Pengarahan dan penyempaian materi kepada peserta didik, kemudian Guru dan Dosen Sebagai Motivator yang memberikan motivasi kepada peserta didik agar semangat dalam mengikuti Pembelajaran. 

Pada Era  Revolusi Industri (RI) 4.0 MBKM seyogyanya menjadikan Peran Guru dan dosen sebagai Cognitive Presence (Pemberi gagasan/ide baru), Social Presence (Penggiat jaringan/media Sosial), dan Learning Presence (Manajemen Pembelajaran), Artinya untuk mendukung metode Pembelajaran diabad 21 ini saatnya guru dan dosen berbantuan Tehnologi dan Informasi (TIK). Dengan TIK Guru dan Dosen terbantukan dengan baik. Kelak jarang ditemukan pendidik yang gagap Tehnologi (Gaptek).

Metode Pembelajaran yang dicanangkan pada RI 4.0 Abad 21 ini  adalah  Blended Learning yakni Pembelajaran Bauran, dengan menggabungkan keunggulan Pembelajaran Daring (Online) dan Keunggulan Pembelajaran Luring (Offline) Tatap Muka. keunggulan nya adalah peserta didik dapat secara mandiri mengakses vidio Pembelajaran, E-book, E,-jurnal, Peserta didik secara mandiri belajar tanpa batasan baik didampingi dosen dikelas dan diluar kelas, peserta didik dengan mudah mendapatkan materi melalui gawai dan aplikasi genggamanya. inilah keunggulan bila Blended Learning dijalankan sesuai zaman nya RI. 4.0.

Selanjutnya selain penerapan  Blended Learning Salah Satu Metode/pola pembelajaranpun mesti berubah, bukan dizaman nya lagi pendidik menjadi pusat perhatian belajar (Teacher Centre Learning) melainkan pendidik harus mengedepankan keaktifan peserta didik, Artinya peserta menjadi objek dalam pembelajaran. Model yang diyakini adalah metode Student Centre Learning (SCL) Peserta didik sebagai pusat Pembelajaran. Banyak Model SCL bisa diterapkan dalam pembelajaran dikelas yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Misalkan perlu forum diskusi atas pemecahan studi kasus maka dibentuk Kelompok 4-5 Peserta Diskusi yang dikenal Forum Group Discuss (FGD), untuk menyelesaikan project tertentu menggunakan Pola Project Based Learning (PJBL), Sesama kelompok saling berinteraksi dibentuk Coovertive Learning dan Colabrative Learning.

Sudah saatnya pendidik baik Guru dan Dosen serta peserta didik menjalankan  Kurikulum Merdeka Belajar dengan berbantuan TIK dan Metode Pembelajaran yang tepat untuk mengasilkan profil Lulusan yang siap berkompetisi diabad ke-21 ini.

(Jamaluddin)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun