Mohon tunggu...
Jalu Al Jinan
Jalu Al Jinan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hehe

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Pembangunan Masyarakat sebagai Upaya untuk Menangani Tawuran Remaja

3 April 2024   10:59 Diperbarui: 3 April 2024   11:01 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumbhttps://aktual.com/senjata-tawuran-pelajar-makin-mengkhawatirkan/er gambar

Tawuran antar remaja merupakan suatu fenomena sosial yang sering dijumpai di berbagai lingkungan, terutama di kalangan pelajar yang masih remaja. Tawuran antar remaja sendiri didefinisikan sebagai konflik fisik yang terjadi antara dua kelompok atau lebih remaja. Kelompok ini biasanya terbentuk dari sekolah asal dan daerah tempat tinggal, tapi biasanya kelompok-kelompok ini juga terbentuk karena adanya aliansi antar kelompok yang memiliki kedekatan satu sama lain atau karena memiliki prinsip atau musuh yang sama. Biasanya tawuran terjadi dalam skala massal dan cukup terorganisir. Faktor penyebab terjadinya tawuran antar remaja sangat bervariasi, mulai dari motif balas dendam, lalu persaingan antar kelompok, hingga upaya menunjukkan eksistensi dan keberanian di kalangan sebaya. Dari beberapa faktor tersebut, semuanya terjadi dikarenakan remaja masih berada dalam kondisi emosional yang belum stabil serta belum terlalu dapat memikirkan dampak dari sesuatu yang mereka perbuat.

Remaja yang terlibat dalam tawuran sebenarnya mereka mengalami krisis identitas, yang mana mereka selalu berusaha untuk mencari cara menegaskan diri agar mendapatkan pengakuan dari kelompoknya atau kelompok lain. Tawuran antar remaja dapat menjadi kesempatan bagi mereka untuk menjadi ajang menunjukkan kekuatan, keahlian, keberanian, atau status di lingkungan sebaya. Karena tawuran biasanya dilakukan oleh dua kelompok yang bentrok. Tentunya sesuai dengan pengertian dari tawuran, tawuran juga membawa dampak negatif yang serius. Dampak negatif bagi para remaja yang terlibat tawuran dapat berupa cedera fisik, atau trauma psikologis, dan bahkan sampai merenggut nyawa. Selain itu, tawuran juga menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan masyarakat, antara lain:

1. Kecemasan dan Ketakutan

Tawuran antar remaja dapat menimbulkan rasa ketakutan dan kecemasan di kalangan masyarakat, terutama bagi orang tua, atau lansia dan warga sekitar yang khawatir akan keselamatan anak-anak mereka dan berpotensi terjadinya kekerasan di lingkungan mereka. Selain itu adanya tawuran juga dapat membuat kerusakan properti atau infrastruktur di lingkungan mereka.

2. Gangguan Ketertiban Umum

Tawuran antar remaja dapat mengganggu ketertiban umum di lingkungan tersebut, hal ini menyebabkan ketidaknyamanan bagi warga sekitar dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Kegiatan mereka seperti berjalan-jalan dan melintasi daerah di sekitar tempat kejadian atau di area yang terkena dampak tawuran.


3. Kerugian Materi dan Fisik

Tawuran antar remaja seringkali menyebabkan kerugian materi dan fisik. Kerugian ini tidak hanya dirasakan oleh para pelaku tawuran, tetapi pihak-pihak yang tidak terlibat juga turut mengalami kerugian yang sama. Kerugian ini bisa berupa kerusakan properti, infrastruktur, cedera fisik, dan bahkan kematian. Kerugian-kerugian ini dapat menjadi beban finansial dan emosional bagi masyarakat.

4. Gangguan Psikologis

Tawuran antar remaja dapat menimbulkan gangguan psikologis bagi para saksi atau korban yang terlibat dalam kejadian tersebut. Perasaan trauma, rasa takut, dan kecemasan merupakan bentuk dari beberapa dampak psikologis yang bisa dirasakan oleh individu yang terlibat langsung atau tidak terlibat sama sekali dalam tawuran.

5. Menurunnya Kualitas Hidup

Tawuran antar remaja dapat menurunkan kualitas hidup masyarakat sekitar secara keseluruhan dengan menciptakan lingkungan yang tidak aman, tidak stabil, dan tidak kondusif untuk pertumbuhan dan perkembangan daerah yang sehat. Dengan begitu, maka dapat menghambat potensi pembangunan sosial, ekonomi, dan budaya di lingkungan tersebut.

Dengan memahami dampak negatif dari tawuran antar remaja bagi lingkungan masyarakat. Maka dapat dipastikan tawuran antar remaja merupakan fenomena sosial yang sangat merugikan dan berpotensi menghambat pembangunan masyarakat. Dengan demikian, maka diperlukan penanggulangan tawuran. Strategi pembangunan masyarakat menjadi faktor penting dalam menangani masalah ini. Dengan melalui pemberdayaan masyarakat, individu dan kelompok dalam suatu komunitas diberdayakan untuk berpartisipasi aktif untuk terlibat dalam penyelesaian konflik dari tawuran remaja. Dengan memperkuat kapasitas kemampuan yang dimiliki masyarakat melalui pemberdayaan primer dan sekunder, mereka dapat mengambil peran dalam menciptakan lingkungan yang aman, harmonis, dan sejahtera. Adanya program pembangunan masyarakat yang memiliki fokus pada nilai-nilai positif seperti toleransi, kerjasama, dan menghargai keberadaan satu sama lain dapat membantu mencegah terjadinya tawuran. Melalui partisipasi aktif masyarakat dalam menyelesaikan konflik tawuran secara damai, serta membangun budaya damai dalam suatu komunitas atau kelompok, dengan begitu konflik tawuran antar remaja dapat diminimalisir. Dengan demikian, keterlibatan masyarakat itu sendirilah yang menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan tumbuh dan berkembang, yang mana menciptakan remaja yang sehat serta mencegah terjadinya tawuran yang merugikan bagi masyarakat secara keseluruhan.

Selain dari masyarakat sekitar itu sendiri, untuk mengatasi tawuran antar remaja juga diperlukan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif antara berbagai pihak, termasuk sekolah dan keluarga. Pemberdayaan tentang penyelesaian konflik secara damai, pembinaan nilai-nilai positif, serta pemberian dukungan dan bimbingan kepada remaja menjadi faktor penting dalam mencegah terjadinya tawuran. Selain itu, peran orang tua, guru, dan masyarakat sekitar dalam memberikan pemahaman tentang konsekuensi dari tawuran dan mengarahkan remaja pada aktivitas yang positif juga diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang aman, harmonis, dan mendukung pertumbuhan remaja yang sehat. Maka dari itu, untuk menjadikan lingkungan masyarakat yang positif diperlukan strategi pembangunan masyarakat.

Strategi pembangunan masyarakat yang menjadi peran penting dalam pengendalian tawuran antar remaja ini, memiliki beberapa strategi yang dapat diterapkan dalam upaya mengatasi masalah tawuran antar remaja:

1. Pemberdayaan Masyarakat

Dimulai dari masyarakat sekitar terlebih dahulu dengan melalui pemberdayaan masyarakat, individu dan kelompok dalam suatu komunitas diberdayakan untuk didorong supaya lebih aktif untuk terlibat dalam penyelesaian konflik, terutama tawuran antar remaja. Pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan dengan mengadakan pelatihan keterampilan sosial, peningkatan kesadaran akan konsekuensi tawuran, dan pembentukan kelompok-kelompok masyarakat yang berperan dalam menjaga lingkungan yang aman dan damai.

2. Pendidikan dan Informasi

Memberikan pendidikan dan informasi kepada remaja, orang tua, guru, dan masyarakat sekitar mengenai konsekuensi negatif dari tawuran serta pentingnya penyelesaian konflik secara damai. Pendidikan ini dapat dilakukan dengan membuat program-program sosialisasi, seminar, dan kampanye yang bertujuan meningkatkan kesadaran akan bahaya tawuran dan cara mengatasinya.

3. Pembentukan Nilai Positif

Mendorong remaja untuk membentuk nilai-nilai positif seperti toleransi, kerjasama, menghargai perbedaan, dan penyelesaian konflik secara damai dalam kelompok mereka. Dengan memperkuat nilai-nilai positif ini, diharapkan remaja akan lebih mampu mengatasi konflik tanpa harus melakukan tawuran. Untuk membawa remaja ke arah yang positif, remaja bisa dibantu untuk menyalurkan ekspresi mereka dengan dibantu oleh orang tua, guru, dan masyarakat ke arah yang lebih positif dan dibantu untuk menyediakan sarana untuk mereka.

4. Penguatan Peran Keluarga

Keluarga memegang peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan perilaku remaja, karena keluarga merupakan latar belakang utama dari seseorang. Dukungan, bimbingan, serta pengawasan yang baik dari keluarga dapat membantu mencegah terjadinya tawuran antar remaja. Maka dari itu, penting untuk melibatkan peran keluarga dalam upaya pencegahan tawuran.

5. Kolaborasi Antar Institusi

Kerjasama antar institusi terkait, seperti sekolah, keluarga, lembaga pemerintah, dan organisasi masyarakat diperlukan kolaborasi yang baik dalam mengatasi tawuran antar remaja. Dengan adanya koordinasi dan kolaborasi yang baik antar berbagai pihak, maka upaya pengendalian tawuran dapat dilakukan secara lebih efektif dan terintegrasi.

Dengan menerapkan strategi pembangunan masyarakat yang terpadu, maka dapat menciptakan lingkungan yang aman, harmonis, dan pastinya mendukung pertumbuhan remaja yang sehat. Ketika aspek-aspek tersebut mulai tercapai, maka sudah dipastikan untuk mencegah terjadinya tawuran antar remaja. Upaya pencegahan dan penanggulangan secara komprehensif dengan menggunakan strategi pembangunan masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman, damai, dan mendukung pertumbuhan yang positif bagi seluruh anggota masyarakat.

Dalam upaya untuk mengatasi fenomena tawuran yang terjadi dikalangan remaja, pemahaman yang mendalam mengenai penyebab dan dampak negatifnya diperlukan. Dampaknya meliputi kecemasan, gangguan ketertiban umum, kerugian materi dan fisik, gangguan psikologis, dan penurunan kualitas hidup masyarakat. Karena tawuran antar remaja sering kali muncul akibat krisis identitas dan keinginan untuk mendapatkan pengakuan di lingkungan sebaya. Strategi pembangunan masyarakat menjadi upaya yang dapat menangani tawuran remaja dengan melibatkan pemberdayaan, pendidikan, pembentukan nilai positif, penguatan peran keluarga, dan kolaborasi antar institusi menjadi kunci dalam penanggulangan tawuran antar remaja. Dengan mengimplementasikan strategi ini secara komprehensif, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang aman, damai, dan mendukung pertumbuhan positif bagi seluruh anggota masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun