Mohon tunggu...
Epetebang
Epetebang Mohon Tunggu... Wiraswasta - untaian literasi perjalanan indah & bahagiaku

credit union, musik, traveling & writing

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Inilah Roadmap Credit Union Kalimantan

25 November 2015   22:24 Diperbarui: 25 November 2015   22:50 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Maaf kepada kompasiner yang membaca artikel ini karena kurang aktual. Namun bagi saya kompasiana menjadi tempat dokumen sehingga peristiwa penting ini harus tetap diupload)

Agar credit union (CU) benar-benar mampu membuat anggotanya sejahtera dan berkontribusi besar pada perbaikan, peningkatan kualitas kehidupan manusia umumnya, maka CU harus melakukan perubahan dan beradaptasi dengan era yang berubah dengan cepat dengan beragam peluang, hambatan dan ancaman.

Menyadari kenyataan tersebutlah maka Pusat Koperasi Kredit (Puskopdit) Badan Kordinasi Credit Union Kalimantan (BKCUK) melaksanakan perencanaan strategis/strategic planning (SP). SP yang dilaksanakan di Pontianak (12-15/10) tersebut diikuti 90 orang yang terdiri dari pengurus dan manajemen CU primer, pengurus dan pengawas BKCUK, komite BKCUK, dan manajemen BKCUK. SP difasilitasi P. Fredy Rante Taruk, Pr., Ketua Komisi PSE Keuskupan Agung Makasar, mantan Wakil ketua Pengurus BKCUK serta pendiri/ketua sejumlah CU.

Menurut Marselus Sunardi, Ketua Pengurus Puskopdit BKCUK, SP ini untuk merumuskan peta jalan (roadmap) gerakan CU dibawah kordinasi BKCUK selama 5 tahun ke depan. “Saya berharap roadmap inilah yang akan menjadi panduan CU-CU dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan. Saya yakin CU mampu bertahan dan tetap berkelanjutan jika ada peta jalan yang jelas,”jelasnya.  

Sebelum lokakarya SP sudah dilaksanakan analisis Strenght Weakness Opportunity and Threaty (SWOT). Ada enam bidang yang dianalisis, yakni (1). organisasi, (2).keuanga, (3). monitoring, evaluasi/monev dan audit, (4). pendidikan dan pelatihan, (5). pendampingan dan pemberdayaan.

Di bidang organisasi, aspek yang menjadi focus adalah sinergi system teknologi informasi, manajemen organisasi, kaderisasi pengurus dan pengawas. Di bidang Monev dan audit kelemahannya adalah keterbatasan tenaga serta hasil audit yang belum ditindaklanjuti CU primer secara maksimal.

Di bidang keuangan melingkupi aspek produk simpanan (Siklus, Simpul dan Pantas); produk pinjaman (Pantas dan Siklus); pelayanan, standarisasi biaya, dan Jalinan. Peluang di bidang keuangan ini adalah masih banyak CU primer anggota Puskopdit BKCUK yang belum memanfaatkan produk simpanan dan pinjaman. Ancaman di bidang keuangan adalah pajak atas bunga simpanan serta suku bunga BI yang makin naik.

Aspek yang penting dan menentukan keberlanjutan CU adalah pendidikan; sesuai prinsip CU: bermula dari pendidikan, berkembang dengan pendidikan dan dikontrol dengan pendidikan. Dari hasil analisi SWOT secara umum semua kegiatan pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan Puskopdit BKCUK sudah menjalan dengan baik dan sangat bermanfaat bagi pengurus/pengawas/manajemen CU. Tentang Diklat ini, forum SP menyepakati pendirian Pusdiklat BKCUK dilengkapi kurikulum, tenaga pelatih dan sarana-prasaran mulai tahun 2016.

Aspek pendampingan dan pemberdayaan juga sudah berjalan baik, bahkan pendampingan menjadi salah satu fokus program kerja BKCUK. Beberapa kelemahan yang dicatat adalah belum adanya system/metode pendampingan, pendampingan belum berkelanjutan serta tenaga yang minim. Beberapa peluang adalah bekerja sama dengan CU primer yang sehat untuk mendampingi CU primer yang bermasalah.

Selain aspek-aspek diatas, yang menjadi focus bahasan adalah persoalan kredit lalai di CU-CU primer yang naik secara signifikan tiap tahun. Total kredit lalai di 44 CU primer anggota BKCUK sampai bulan Juli 2015 mencapai Rp.745,5 miliar; tahun 2014 total kredit lalai Rp.544,1 miliar. Menyikapai ada tren kenaikan kredit lalai di CU-CU primer ini semua peserta SP sepakat untuk memberikan segala daya upaya secara maksimal menurunkan kredit lalai di CU masing-masing menuju angka ideal, yakni 5% dari total asset.

Isu strategis CU

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun