Bangkalan -- Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dituntut untuk beradaptasi agar tetap kompetitif di pasar yang semakin terbuka. Melihat tantangan tersebut, tim dosen dan mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Universitas Trunojoyo Madura (UTM) melaksanakan kegiatan MBKM KKNT & Pengabdian Masyarakat bertajuk "Digitalisasi UMKM Batik: Peningkatan Kapasitas Pemasaran melalui Media Sosial dan Marketplace". Kegiatan ini melibatkan dua mitra utama, yakni UMKM TIA Batik dan UMKM Sumber Arafat di Kabupaten Bangkalan.
Program yang berlangsung sejak 15 September hingga 8 Desember 2025 ini berfokus pada peningkatan literasi digital dan kemampuan pemasaran daring bagi pelaku UMKM batik. Pelatihan diberikan secara intensif, mencakup berbagai topik praktis seperti strategi digital marketing, branding produk, pembuatan konten kreatif menggunakan Canva dan CapCut, pemanfaatan Instagram Business, Facebook Page, serta pembentukan toko daring di Shopee dan Tokopedia.
Metode pelatihan yang digunakan bersifat partisipatif dan berbasis praktik langsung, sehingga para peserta tidak hanya memahami teori tetapi juga mampu menerapkannya secara mandiri. Hasilnya sangat positif --- kedua UMKM mitra menunjukkan peningkatan signifikan dalam performa digital mereka. Engagement media sosial meningkat tajam, sementara transaksi penjualan melalui marketplace melonjak sekitar 25 persen dalam dua bulan pertama setelah implementasi.
Lebih dari sekadar peningkatan angka penjualan, perubahan terbesar terlihat pada mindset pelaku UMKM. Mereka kini lebih percaya diri menggunakan teknologi, aktif membuat konten promosi, serta memahami pentingnya membangun branding secara konsisten. Menurut Dr. Yeni Kustiyahningsih, dosen pembimbing kegiatan, "Digitalisasi bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga perubahan cara berpikir dan strategi bisnis. Ketika pelaku UMKM mampu memanfaatkan media sosial dan marketplace, mereka sebenarnya sedang memperluas jangkauan pasar hingga ke tingkat nasional."
Melihat keberhasilan tersebut, tim pengabdian UTM berencana membentuk "Komunitas Digital Batik Madura" sebagai wadah berbagi pengalaman, pelatihan lanjutan, dan promosi bersama antar-UMKM. Inisiatif ini diharapkan memperkuat ekosistem ekonomi kreatif Madura berbasis teknologi digital. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, batik Madura kini siap menembus pasar yang lebih luas melalui sentuhan digital. 15/10/25, (JP).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI