Melaka, Malaysia -- Perkembangan teknologi manufaktur di era Industri 4.0 menuntut perusahaan untuk mampu beradaptasi dengan sistem digital yang lebih canggih. Impressive Edge Group Berhad (IEGB), perusahaan yang bergerak di bidang high precision machining di Melaka, Malaysia, menjadi salah satu mitra yang mendapat kesempatan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) dari Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya.
Kegiatan PkM ini mengusung judul "Pelatihan Integrasi CAD/CAM dengan Sistem CNC untuk Peningkatan Kualitas Produk". Pelatihan dilaksanakan di kantor IEGB yang beralamat di No 12A, Jalan TTC 29, Taman Teknologi Cheng, 75250 Melaka. Program ini dipimpin oleh Handy Febri Satoto, ST., MT. selaku ketua tim, dengan anggota Hilyatun Nuha, ST., MT. serta Fiky Two Nando, ST., MT.
Dalam sambutannya, Handy Febri Satoto menegaskan pentingnya integrasi teknologi desain berbantuan komputer (CAD) dan manufaktur berbantuan komputer (CAM) dengan mesin Computer Numerical Control (CNC). Menurutnya, integrasi ini bukan hanya tren, melainkan kebutuhan mendesak bagi industri untuk meningkatkan presisi, efisiensi, dan kualitas produksi.
Metode pelatihan dirancang secara komprehensif, mencakup penyampaian materi teoretis, demonstrasi perangkat lunak CAD/CAM, hingga praktik langsung pemrograman dan pengoperasian mesin CNC. Dengan konsep workshop interaktif, peserta diberi kesempatan untuk terlibat aktif dalam setiap tahapan, mulai dari perancangan digital, simulasi, hingga realisasi produk. Para peserta yang sebagian besar merupakan teknisi dan operator produksi IEGB menyambut antusias pelatihan ini. Mereka menilai materi yang disampaikan sangat relevan dengan kebutuhan industri saat ini. "Kami sebelumnya hanya menggunakan CNC secara manual. Dengan adanya integrasi CAD/CAM, pekerjaan menjadi lebih cepat dan hasilnya lebih akurat," ungkap salah satu peserta pelatihan.
Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam keterampilan peserta. Karyawan IEGB mampu menerapkan alur kerja digital yang lebih efisien, mengurangi potensi kesalahan produksi, serta menghasilkan produk dengan kualitas konsisten sesuai standar internasional. Hal ini tentu menjadi modal penting bagi IEGB dalam memperluas pangsa pasar global.
Selain dampak langsung pada peningkatan kapasitas teknis, kegiatan ini juga memperkuat kerja sama internasional antara UNTAG Surabaya dan IEGB. Menurut Hilyatun Nuha, sinergi ini menjadi bukti nyata bahwa peran perguruan tinggi tidak hanya terbatas pada bidang akademik, tetapi juga memberi kontribusi nyata pada dunia industri. Fiky Two Nando menambahkan, penguasaan teknologi manufaktur modern merupakan langkah penting bagi perusahaan untuk memasuki ekosistem Industri 4.0. "Industri yang mampu mengintegrasikan digitalisasi dalam proses produksinya akan lebih adaptif terhadap perubahan dan lebih kompetitif di pasar global," jelasnya.
Pihak manajemen IEGB juga memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan ini. Mereka menilai bahwa transfer ilmu dan keterampilan dari akademisi ke dunia industri menjadi faktor penting dalam menjaga keberlanjutan perusahaan. "Kami berharap pelatihan ini dapat dilakukan secara berkelanjutan, sehingga karyawan kami selalu siap menghadapi tantangan baru," ujar perwakilan manajemen IEGB.
Dengan terlaksananya kegiatan PkM ini, UNTAG Surabaya semakin memperkuat kiprahnya dalam mendukung pengembangan industri internasional. Program ini diharapkan menjadi pintu pembuka bagi kerja sama lanjutan, sekaligus menjadi contoh sinergi antara akademisi dan industri dalam menghadapi tantangan era digital, (JP).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI