Mohon tunggu...
Jagat Alit
Jagat Alit Mohon Tunggu... Novelis - Konten Kreator

Mantan Super Hero. Sekarang, Pangsiun. Semoga Berkah Amin

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pendekar Siluman

21 Februari 2019   12:45 Diperbarui: 21 Februari 2019   13:08 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Part.2.

CINTA LAMA BERSEMI KEMBALI

Cinta adalah nyanyian jiwa
Yang lahir dari relung terdalam
Sepi namun indah
Sunyi namun penuh damba
Cinta yang bersetia
Menunggu sampak tak berbatas usia
Seperti cinta dalam kehidupan dunia.

Cinta adalah awal alasan penciptaan
Cinta adalah alasan segala ihwal
Meskipun cinta cukup untuk cinta
Tetaplah diperjuangkan.

Hidup tanpa cinta adalah kematian yang sia-sia
Karena manusia mampu menikmati pelangi
Jika cinta ada di dalam hatinya.
Cinta adalah pembeda.

***

Matahari masih sangatlah ranum
Embun yang bergelayut manja
Bak untaian kristal masih manis
Belum kesemuanya luruh ke bumi
Sedang celoteh pagi sepasang kepodang riang di atas pohon kelapa begitu bergema indah
Bagaikan essemble musik dari se buah orkestra, di tingkahi cericit Pleci dan Colibri.

Lihatlah seekor angsa jantan menari di sebuah kolam alam
Di Lembah Penantian, sambil bernyanyi memanggil pasangan.

Semua berpasang-pasangan
Semua melakukan ritual cinta
Mengisi pagi yang begitu mekar semerbak.

Ia tidak bisa melihat semua itu. Semua tangkapan suasana hanyalah gambaran masa lalunya.
Ada keterbatasan di dalam panca inderanya. Namun hatinya yang mendamba, mampu menangkap dan menikmati aroma cinta di sekelilingnya.
Ia tidak memungkiri, ada cinta di hatinya.

Pohon mahoni itu cukup rindang. Batangnya besar dan bercabang melebar. Ini adalah saat yang terindah pada siklus hidupnya. Setelah merontokkan daun tuanya. Kini ia bersolek dengan daun baru, hijau muda, hijau pupus berseling hijau tua penuh pesona.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun