Mohon tunggu...
Dr. Jafrizal
Dr. Jafrizal Mohon Tunggu... Dr.drh. Jafrizal, MM, Dosen, Dokter Hewan Ahli Madya, Ketua PDHI Sumsel 2016-2024, Praktisi dan Owner Jafvet Clinic, ASN/POV Prov Sumsel, Doktor Ekonomi Industri dan Agribisnis

Hobinya berfikir, menulis, berkata dan melakukan apa yang telah dikatakan...

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Peternakan: Saat Hilirnya Dibangun, Hulunya Akan Tumbuh

17 Oktober 2025   12:15 Diperbarui: 17 Oktober 2025   12:15 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pembangunan Peternakan(Jf)

Peternakan: Saat Hilirnya Dibangun, Hulunya Akan Tumbuh

Pernahkan kita membayangkan jika perusahaan seperti AQUA menunggu adanya permintaan air mineral sebelum membangun pabriknya. Barangkali hingga kini, air minum dalam kemasan belum dikenal luas.

Keberanian mereka membangun hilir lebih dahulu---pabrik pengolahan dan distribusi---tanpa menunggu pasar siap, justru menciptakan kebutuhan baru. Dari sanalah lahir industri besar bernilai miliaran rupiah, dan ekosistem air mineral di seluruh Indonesia pun mengikuti.

Begitulah logika ekonomi yang seharusnya juga diterapkan dalam sektor peternakan.

Kita sering memulai dari hulu, dari bibit unggul, kandang modern, dan pakan, padahal belum ada jaminan siapa yang akan membeli hasilnya.

Akibatnya, banyak usaha peternakan yang mandek di tengah jalan karena hilirnya belum terbentuk.

Padahal dalam rantai ekonomi, hilir adalah magnet yang menarik pertumbuhan hulu.

Ketika industri pengolahan dibangun terlebih dahulu, maka bahan baku akan mengikuti.

Dan inilah yang seharusnya menjadi arah baru pembangunan peternakan Indonesia.

Contoh-Contoh Nyata: Hilirisasi yang Menumbuhkan Hulu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun