Mohon tunggu...
Dr. Jafrizal
Dr. Jafrizal Mohon Tunggu... Dr.drh. Jafrizal, MM, Dosen, MV Ahli Madya, Ketua PDHI Sumsel 2016-2024, Praktisi dan Owner Jafvet Clinic, Abdi Negara di Pemprov Sumsel, POV Prov Sumsel, Dosen Ekonomi Industri dan Agribisnis

Hobinya berfikir, menulis, berkata dan melakukan apa yang telah dikatakan...

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kesmavet Menjadi Pilar Keamaanan Pangan di Perkotaan Modern

13 Oktober 2025   13:36 Diperbarui: 13 Oktober 2025   13:36 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokter Hewan Pengawas Kesehatan Masyarakat Veteriner (Jaf)

Di tengah pesatnya pertumbuhan kota-kota besar di Indonesia, tantangan keamanan pangan semakin kompleks. Urbanisasi mendorong meningkatnya kebutuhan pangan hewani seperti daging, telur, dan susu—namun di sisi lain, rantai distribusi yang panjang, sistem pengawasan yang terbatas, dan kebiasaan konsumsi masyarakat perkotaan yang serba cepat membuka celah bagi munculnya pangan yang tidak aman.

Di sinilah Kesehatan Masyarakat Veteriner (KesMavet) memainkan peran vital—bukan hanya sebagai pengawas, tetapi sebagai penjaga garda depan keamanan pangan asal hewan di lingkungan perkotaan.

Kota Modern: Pusat Pengolahan, Pemotongan, Pengemasan, Pemasaran, dan Kuliner

Kota modern bukan hanya pusat pemerintahan dan ekonomi, tetapi juga telah berevolusi menjadi pusat industri pangan hewani.

Di dalamnya berdenyut aktivitas yang sangat kompleks—mulai dari pemotongan hewan, pengolahan produk, pengemasan modern, distribusi cepat, hingga pusat kuliner yang menggoda selera.

Kawasan perkotaan kini dipenuhi dengan rumah potong hewan (RPH) modern, pabrik pengolahan daging dan susu, serta sentra logistik pangan yang beroperasi siang dan malam untuk memenuhi kebutuhan jutaan warga.

Di satu sisi, hal ini membuka peluang besar bagi kemandirian pangan dan pertumbuhan ekonomi lokal. Namun di sisi lain, kompleksitas ini juga menghadirkan tantangan serius bagi keamanan dan kesehatan masyarakat.

Rantai Panjang, Risiko Besar

Setiap tahap dalam rantai produksi dan distribusi pangan memiliki potensi risiko.

Di RPH, risiko kontaminasi biologis dapat terjadi bila proses penyembelihan tidak memenuhi standar higienitas dan kesejahteraan hewan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun