Mohon tunggu...
Jafran Azzaki
Jafran Azzaki Mohon Tunggu... Lainnya - Senang Menulis

Seseorang dengan hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Selama Janur Kuning Belum Melengkung

24 Januari 2023   18:20 Diperbarui: 24 Januari 2023   18:21 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar. Cak Imin pernah menyebut, koalisi yang ada masih rawan perpecahan. (Foto: Kompas.com).

FRASA "Selama janur kuning belum melengkung" terbiasa dipakai sebagai pengumpamaan atas sesuatu yang belum pasti, sejatinya dalam kaitan keabsahan berpasangan. Pasangan dalam status berpacaran, atau bahkan bertunangan, masih bisa putus. Selagi janur kuning belum melengkung, apapun masih bisa terjadi.

Frasa di atas itu pun menjadi lazim dipakai dalam persfektif politik sekarang ini, khususnya dalam interaksi penggabungan partai-partai. Bisa dikatakan, tidak ada partai atau koalisi yang sudah terbentuk sekali pun yang tidak terserempat perumpamaan tersebut. Semua saling mengklaim. Semua saling mengutarakan jargon lama, bahwa politik itu dinamis. Bahwa apapun bisa terjadi, juga pada "last minute" atau menit terakhir.

Maka, bisa dianggap wajar dan sah-sah saja jika partai atau koalisi pun tidak sekadar saling klaim, atau saling lempar pujian, tetapi juga saling sindir. Itulah yang terjadi hari-hari ini, ketika mereka diburu waktu untuk menentukan pilihan.

Dua kemitraan partai yang sudah terbentuk, yakni Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR), sama-sama meyakini segera memperoleh tambahan partai.

KIB yang beranggotakan Golkar, PAN dan PPP termasuk yang sudah sejak awal menegaskan keyakinannya akan mendapat tambahan anggota baru. Baik partai parlemen atau non parlemen. KIB dikesankan tengah intensif merayu PKS untuk bergabung. KIB sebelumnya optimistis bisa meningkatkan kekuatan dengan tambahan dua partai non parlemen.

Terkini, KIB bahkan mempersilakan Gerindra dan PKB bergabung dengan mereka. Padahal, Gerindra dan PKB sudah menjalin kemitraan dalam KIR. Frasa "Selama janur kuning belum melengkung" dilontarkan oleh Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto.

Frasa itu disampaikan Yandri Susanto sebagai respon atas pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Sebelumnya, Prabowo Subianto menegaskan bahwa partainya dan KIR masih membuka diri untuk partai lain.

Menanggapi itu, Yandri cepat meresponnya dengan berbalik mengajak Gerindra dan PKB bergabung ke KIB. "Komunikasi dengan semua partai baik. Sebelum janur kuning melengkung, kalau istilahnya orang mau menikah ya sebelum ijab kabul semua masih bisa terbuka," begitu antara lain dikemukakan Yandri Susanto.

Seperti sering disampaikan, Yandri kembali menegaskan tentang solidnya KIB. Koalisi Golkar, PAN dan PPP itu tidak pernah meributkan masalah pencapresan, karena KIB memprioritaskan penyamaan visi, misi dan platform koalisi.

Mungkin karena itu juga KIB jarang menerima sentilan terkait pencapresan dari partai lain. Itu berbeda dengan partai atau koalisi lain. Pembentukan sekretariat bersama (sekber) Gerindra dan PKB, misalnya, ditimpali sentilan terkait indikasi kekecewaan salah satu partai anggotanya, yakni PKB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun