Mohon tunggu...
Jacob Nelsen
Jacob Nelsen Mohon Tunggu... Pegawai Biasa

Aku sangat menyukai membuat artikel tentang kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menlu Iran Temui Presiden Vladimir Putin

23 Juni 2025   19:19 Diperbarui: 23 Juni 2025   19:19 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menteri Luar Negeri Iran Temui Putin: Teheran Minta Bantuan Rusia

MBAK4D Info - Situasi geopolitik kawasan Timur Tengah kembali memanas. Di tengah tekanan internasional yang meningkat dan konflik regional yang semakin kompleks, Menteri Luar Negeri Iran mengadakan pertemuan mendesak dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow. Pertemuan tersebut membawa pesan penting dari Teheran: permintaan bantuan strategis dari Rusia, baik dalam bidang pertahanan, diplomasi, maupun ekonomi. 

Pertemuan ini terjadi di tengah ketegangan yang sedang berlangsung antara Iran dan beberapa negara Barat, termasuk Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya di kawasan Teluk. Serangan sanksi ekonomi, pembatasan akses teknologi, dan tekanan militer di perbatasan menjadi pemicu Iran untuk mencari dukungan dari sekutu lamanya: Rusia.

Menurut laporan media internasional, pertemuan berlangsung tertutup di Kremlin dan membahas berbagai isu strategis. Menteri Luar Negeri Iran menyampaikan secara langsung kekhawatiran Teheran atas ancaman yang dihadapi, termasuk dugaan rencana aksi militer dari negara-negara Barat terhadap fasilitas vital Iran. Dalam konteks ini, Iran berharap Rusia dapat menjadi mitra utama dalam menghalau tekanan internasional dan menjaga stabilitas kawasan.

Dari sisi Rusia, Presiden Vladimir Putin menyambut baik kehadiran diplomat tinggi Iran tersebut. Rusia, yang selama ini juga berada dalam pusaran konflik geopolitik dengan NATO dan Amerika, melihat kerja sama dengan Iran sebagai bagian dari perluasan aliansi strategis di Timur Tengah dan Asia Tengah. Rusia disebut-sebut bersedia memperkuat dukungan militer dan intelijen terhadap Iran, serta memperluas kerja sama ekonomi di tengah sanksi global.

Dalam pernyataan bersama usai pertemuan, kedua pihak menegaskan pentingnya menjaga kedaulatan negara masing-masing, serta menolak campur tangan asing dalam urusan domestik. Mereka juga menyepakati untuk memperkuat koordinasi di berbagai forum internasional, termasuk di PBB, Shanghai Cooperation Organization (SCO), dan OPEC+.

Tak hanya itu, isu Palestina dan konflik di Suriah juga masuk dalam agenda pembicaraan. Iran dan Rusia memiliki kepentingan strategis yang sejalan di kawasan tersebut, dan keduanya berkomitmen untuk melanjutkan dukungan terhadap pemerintah-pemerintah sah di wilayah konflik, serta mendorong penyelesaian politik yang adil.

Dari perspektif pengamat internasional, pertemuan ini menunjukkan semakin kuatnya poros Teheran-Moskow sebagai tandingan terhadap blok Barat. Dalam kondisi geopolitik yang semakin multipolar, kerja sama ini berpotensi mengubah dinamika kekuatan di Timur Tengah. Terlebih, jika dukungan Rusia kepada Iran meningkat dalam bentuk militer, teknologi rudal, atau penguatan sistem pertahanan udara.

Langkah ini juga menjadi sinyal bagi negara-negara lain di kawasan untuk lebih berhati-hati dalam mengambil posisi. Iran yang sebelumnya kerap menghadapi tekanan sendirian, kini menunjukkan bahwa ia tidak lagi sendiri. Rusia, dengan kekuatan militer dan pengaruh globalnya, menjadi mitra strategis yang dapat mengubah perimbangan kekuatan regional.

Dengan pertemuan ini, jelas bahwa Teheran sedang mengatur ulang strategi politik luarnya. Di tengah isolasi diplomatik, Iran memilih mempererat hubungan dengan kekuatan besar yang memiliki kepentingan serupa: melawan hegemoni Barat dan memperkuat tatanan dunia multipolar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun