Mohon tunggu...
YAKOB ARFIN
YAKOB ARFIN Mohon Tunggu... Buruh - GOD LOVES TO USE WHO ARE WILLING, NOT NECESSARILY THE CAPABLE

Addicted by Simon Reeve which experts conflict resolution documentary with his journey around the Carribean

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Di Sudut Ini, Wajah Mendung Itu Berbinar

9 Januari 2016   18:01 Diperbarui: 10 Januari 2016   13:09 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Bangku kayu berjejer di koridor Ruang Upipi RSUD Dr. Soetomo. Beberapa pasien terlihat duduk menunggu antrian mengambil map rekam medis (Foto: Yakob Arfin)"][/caption]Mengitari lorong demi lorong rumah sakit ini nyaris membuat langkah ini tersesat. Meski sempat bertanya arah dan letak Irna Jiwa pada bagian informasi dan beberapa perawat, mata dan langkah kaki ini masih saja tersesat.

Kesempatan libur selama sepekan untuk riakan tahun baru bersama keluarga, kusempatkan sambang sanak tetangga yang kabarnya sedang terapi di Irna Jiwa.

Menyusuri Rumah Sakit di kawasan Surabaya yang familiar dengan sebutan Karang Menjangan yang notabene pusat kesehatan kelas A terbesar di Jawa Timur milik pemerintah ini harus ekstra sabar.

Bak Dora Explorer yang mencari jalan, saya dan keluarga tertambat nan tersesat di lorong yang terlihat sunyi.

Sepi, dingin, kaku, dan duka tiba-tiba merengkuh rasa tatkala melewati lorong ruang jenazah.

Di sekitar itu pula, tembok ruang Seminar Forensik yang dilabur cat  biru laut terasa dingin mencekam. Beberapa meter di depan akhirnya melintas pagar coklat pembatas unit rawat dan instalasi.


Sementara keluarga menengok ke Irna Jiwa, perhatianku justru tertuju pada sebuah sudut yang terlihat sunyi.

Bangku-bangku kayu panjang berwarna coklat di emperan poli bercat putih itu tak telihat ramai.

Senin (4/1) pagi jelang siang itu, hanya tampak beberapa orang yang tampak tertunduk lesu, duduk mengisi bangku-bangku kayu yang kosong.

Antrean pun tak terlihat mengular. Menyimak pemandangan itu, terdengar suara panggilan bernada hangat seorang perawat. Satu per satu mereka yang duduk di situ masuk dan berbicara dengan perempuan berseragam putih.

Entah apa yang dibicarakan. Namun selayang pandang mencuri pemandangan itu, terlihat ekspresi seorang ibu yang binar berbagi cerita dengan perawat paruh baya berkerudung putih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun