Mohon tunggu...
Jackson Kumaat
Jackson Kumaat Mohon Tunggu... -

"Politisi muda yang selalu berharap adanya perbaikan hidup bangsa dan negara yang lebih baik dan benar melalui tulisan-tulisan, sehingga Indonesia menjadi bangsa yang disegani dan negara yang dihormati"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Selembar Kain Ulos HKBP Untuk Pak Beye

5 Desember 2011   06:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:49 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden SBY (dua kiri) bersama istrinya, Ani Yudhoyono (dua kanan) dikalungi ulos oleh Pimpinan Tertinggi (Ephorus) HKBP Bonar Napitupulu (kiri) dan istrinya Tarapul Sinta Ria Sitanggang (kanan) dalam perayaan Jubileum 150 Tahun Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) di Stadiun Utama Gelora Bung Karno, Minggu (4/12).

[caption id="" align="aligncenter" width="473" caption="Presiden SBY (dua kiri) bersama istrinya, Ani Yudhoyono (dua kanan) dikalungi ulos oleh Pimpinan Tertinggi (Ephorus) HKBP Bonar Napitupulu (kiri) dan istrinya Tarapul Sinta Ria Sitanggang (kanan) dalam perayaan Jubileum 150 Tahun Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) di Stadiun Utama Gelora Bung Karno, Minggu (4/12). (sumber: Antara Foto)"][/caption]

Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) tahun ini genap berusia 150 tahun. Kemarin bertempat di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, ribuan jemaat berkumpul untuk merayakan Jubelium 150 tahun HKBP.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ibu Kristiani (Ani) Yudhoyono turut hadir sebagai tamu kehormatan. Dan dalam kesempatan tersebut, Ephorus (Pemimpin Tertinggi) HKBP Pdt Bonar Napitupulu menghadiahkan selembar ulos untuk Pak Beye dan Istri. Ini adalah kali kedua Pak Beye dan Ibu Ani dikalungkan ulos, setelah acara HUT HKBP pada tahun 2007.

Apa sebenarnya makna ulos dari HKBP tersebut?

Dalam adat masyarakat Batak, ulos mengandung nilai-nilai tradisi leluhur. Sama dengan suku lainnya di Indonesia, kain adat ini merupakan simbol dari sebuah kekerabatan sosial. Seorang Batak menyerahkan ulos ke orang yang bukan Batak, juga memilki makna khusus di dalamnya. Apalagi orang yang menyerahkan ulos adalah Sang Pemimpin Tertinggi Gereja HKBP, yang merupakan gereja terbesar di Asia Tenggara serta organisasi keagamaan terbesar ke-3 setelah Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.

Meski saya adalah Putra Minahasa, saya mencoba memahami arti ulos yang diberikan HKBP ke Pak Beye. Setiap ulos yang diberikan adalah simbol cinta kasih. Jadi, siapapun yang menerima ulos dari orang Batak, maka ia telah menerima cinta kasih dari orang tersebut.

”Saya mengucapkan selamat kepada seluruh jemaat HKBP, saya juga mengajak jemaat untuk selalu menciptakan kerukunan antarumat beragama. HKBP berperan aktif dalam membimbing umatnya pada jalan Tuhan, seraya terus menyemai benih-benih kerukuan antarumat beragama di Indonesia. Sejarah mencatat, peran HKBP tidak saja memberikan sumbangsih pengembangan keagamaan, tapi juga ikut meningkatkan kemajuan masyarakat. Di awal berdirinya, HKBP telah mengenalkan nilai-nilai peradaban modern,” kata Pak Beye di hadapan sekitar 100 ribu jemaat HKBP di GBK Jakarta. (Baca: Presiden Ajak HKBP Perkuat Persaudaraan Antarumat Beragama)

Kenapa Pak Beye kembali dipilih sebagai orang yang menerima ulos? Kan masih banyak orang Batak di Negeri ini yang sangat berperan dalam pembangunan nasional, tapi belum menerima ulos dari HKBP? Dan, bukankah ada kasus gereja (HKBP Ciketing dan HKBP Philadelfia Bekasi) yang menjadi korban kekerasan di masa Pemerintahan Pak Beye?

Itulah uniknya makna ulos ini. Kain ulos tak hanya diberikan kepada setiap tokoh adat Batak, pengantin di pelaminan keluarga Batak, atau tokoh Batak lainnya yang dianggap berjasa. Meski Pak Beye pernah diberikan ulos pada kampanye Partai Demokrat menjelang Pemilu lalu, namun ulos dari HKBP ini dianggap penting untuk diberikan pada perayaan HUT HKBP ke-150.

Nah menurut saya, penyerahan ulos HKBP ke Pak Beye, memiliki nilai-nilai yang universal. Di antaranya yakni: pertama, Pak Beye dianggap sebagai tokoh yang mampu mengatasi persoalan kekerasan atas dasar agama. Kedua, Pak Beye dinilai mendukung HKBP dalam menghidupkan pluralisme di dalam masyarakat. Dan ketiga, Pak Beye merupakan tokoh nasional yang belum mendapat ulos dari HKBP sebagai oraganisasi keagamaan.

Sebenarnya, cinta kasih HKBP bukan saja dalam bentuk seremonial simbol ulos. 'Memberi' itu memang kurang etis dipublikasi secara besar. Salah satu bentuk cinta kasih HKBP yang tertangkap media adalah penyerahan seekor sapi untuk warga Muslim, menjelang Hari Idul Fitri beberapa waktu lalu.

Semoga, cinta kasih dalam selembar kain ulos bisa menjadi semangat baru untuk menumbuhkan kebersamaan. Meski penduduk Indonesia memiliki ragam latar belakang, tapi semuanya bisa disatukan dalam cinta kasih. Selamat Jebelium dan HUT HKBP ke-150. Horas!

Salam Kompasiana!

[caption id="" align="aligncenter" width="565" caption="Sekitar 100 ribu umat HKBP se-Jabodetabek tumpah ruah di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Minggu (4/12/2011) untuk merayakan 150 Tahun Jubelium HKBP. Dalam acara tersebut turut hadir Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ketua MPR, Ketua Mahkamah Konstitusi dan beberapa Menteri Kabinet Indonesia Bersatu. (Theresia Felisiani/Tribunnews.com)"]

Presiden Ajak HKBP Perkuat Persaudaraan Antarumat Beragama
Presiden Ajak HKBP Perkuat Persaudaraan Antarumat Beragama
[/caption]

Jackson Kumaat on :

KompasianaFacebookTwitterBlogPosterousCompanyPolitics |

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun