Meski dibangun lebih dari seabad lalu, fungsi stasiun ini sama sekali tidak berkurang. Setiap harinya, kereta bisnis dan eksekutif dari Jakarta, Yogyakarta, hingga Surabaya lalu lalang membawa ribuan penumpang. Menurut Ayep Hanapi, Manager Humas PT KAI Daop 3 Cirebon, mayoritas perjalanan di stasiun ini memang didominasi oleh kereta kelas menengah ke atas.
Namun, lebih dari sekadar titik perjalanan, stasiun ini menyimpan banyak kisah. Dari pertemuan hangat keluarga yang lama tak bersua, hingga tangisan perpisahan yang penuh haru. Setiap peron, setiap kursi tunggu, seolah menyimpan fragmen cerita yang menjadikan stasiun ini bukan hanya ikon wisata sejarah Cirebon, melainkan juga ruang penuh emosi manusia lintas generasi.
Wisata Sejarah yang Wajib Dikunjungi
Bagi Anda yang berkunjung ke Cirebon, singgah sejenak di Stasiun Cirebon Kejaksan bisa menjadi pengalaman tersendiri. Selain fungsinya sebagai pusat transportasi, bangunan ini adalah saksi bisu perjalanan panjang kota yang dijuluki "Kota Udang" tersebut. Menikmati arsitektur kolonial, merasakan atmosfer klasik di ruang tunggu, hingga menyaksikan cahaya matahari menembus kaca patri---semua itu menghadirkan pengalaman wisata sejarah yang tak terlupakan.
Lebih dari seratus tahun berlalu, Stasiun Cirebon Kejaksan tetap kokoh berdiri, menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini. Setiap kedatangan dan keberangkatan kereta di stasiun ini seolah berbisik: bahwa perjalanan bukan hanya soal jarak, tetapi juga soal jejak sejarah yang terus hidup di setiap peron.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI