Mohon tunggu...
Jeka
Jeka Mohon Tunggu... -

jeka dan lingkungan hijau

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kopi dari Surga

13 Juli 2018   15:29 Diperbarui: 13 Juli 2018   15:38 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sanggau ( 22/03/2017 )

Ketika judul diatas di posting di wag mengundang bermacam ragam respons dari teman teman : Micsha si cantik  dari PB dan Laota dari Starbuck   langsung menyambar , Tolong bungkusin !!! Dalam hati aneh juga nih teman ,Kopi kok bisa di bungkus ? Apa mentang-mentang judulnya Kopi dari Surga kali sehingga segera minta dibungkus he3. Bro William dari Apart TA justru tidak mempermasalahkan Surganya tapi, TKP ketika Kopi itu di seduh ,yaitu Ptk alias di hotel Aston Pontianak. Apakah kopi disana  enak  dan ada discountnya ?, tanya bro William, champion hunting produk discount di kota Jakarta.  

Oh kalau bubuk kopi jelas banyak yang enak , misalnya merk Obor 5 A yang kelasnya setingkat dengan dengan kopi merk Warung Tinggi di jalan Hayam Wuruk,Jakarta Kota. Belum lagi kopi merk Jo John yang pemiliknya pengusaha Liu Suwarno asal Anjungan , kualitas biji kopinya jelas hasil seleksi ketat dan pilihan semuanya.

Soal discount pandai-pandailah memilih para hopeng saat ngopi. Kalau ngopi sama group Dracula di Starbuck TA, setiap hari pasti ada sponsornya, beli Americano  satu bisa dibagi dua sampai tiga mug. Starbuck TA mungkin dagang pak pok sama group ini tapi dengan hadirnya mereka sebelum jam 10.00 pagi, jelas banyak menarik perhatian customer lain untuk mampir kesana.

Judul " Kopi dari Surga " sebenarnya berasal dari ide Suspended Coffee, yaitu suatu kebiasaan positip masyarakat di kota Naples ,yang ketika minum kopi diwarung selalu membayar lebih dari apa yang diminumnya. Misalnya sepasang muda mudi masuk kewarung memesan 2 gelas kopi tapi membayar untuk 4 gelas, berarti masih ada 2 gelas yang disuspend  atau disimpan.. Nah siapa kah gerangan yang akan menikmati 2 gelas kopi yang telah di bayar oleh pasangan muda mudi tsb ? 

Selain itu ada juga seorang pemuda lajang yang memesan 1 gelas kopi tapi membayar untuk 2 gelas sehingga kasir akan mencatat sudah ada berapa gelas kopi yang sudah tertahan karena telah dibayar oleh pelanggannya. Tentu banyak yang bertanya kenapa bukan buy get one seperti lazimnya promosi dimall- mall kota besar tapi justru buy 2 or 3 but get one !

Jawabannya terkuak ketika warung tsb. kedatangan tamu yang pakaiannya lusuh dan sambil berbisik bertanya kepada pelayan apakah sudah ada suspended coffee ? Oh ada, kata pelayan dengan ramah sambil memberikan kopi yang diminta tanpa meminta pembayarannya. Baik yang minum maupun yang memberikan tidak pernah dan tidak perlu menanyakan siapakah budiman yang memberikan kopi gratis tsb. ?

John M Sweeney

Cerita tentang Suspended coffee yang dimulai di kota kecil Naples, Italy sesudah perang dunia II, dimana keadaan ekonomi rakyat pasca perang jelas lesu dan tentu saja banyak warga masyarakat yang untuk minum kopi saja tak mampu , padahal udara diluar sangat dingin sampai ke tulang belulangnya. Nah,mereka yang masih mampu ngopi diwarung ingin memberikan sebagian rezekinya dalam bentuk 1 a 2 gelas kopi kepada yang membutuhkannya tapi tak sanggup membayar. Kebiasaan di Naples yang masih berlaku sampai sekarang kemudian diposting oleh John M Sweeney di Facebook pada tahun 2013 dan langsung menjadi sangat populer di seluruh dunia.

Itulah kekuatan medsos yang telah melanda seantero planet ciptaan Tuhan kita. Dan John M Sweeney menjadi sangat populer, diundang kemana mana sebagai pembicara untuk cerita tentang cara sederhana berbagi kasih kepada sesama. Ada pepatah yang mengatakan bahwa kita tidak perlu tunggu sampai kaya kalau memang ada niat membantu sesama. Itulah yang sudah dilakukan oleh masyarakat Naples dengan 1 a 2 gelas kopinya tapi pasti membuat bahagia bagi yang memerlukannya. Kan enak dan nikmat minum kopi panas ditengah udara yang dingin , gratis pula karena dari Tuhan.

Lawar, Martabak, Bubur Baturiti  dan Nasi Uduk dari Surga.

Selain Kopi dari Surga sebenarnya banyak yang bisa kita lakukan atau tanpa disadari sudah kita lakukan dengan melihat kebiasaan masyarakat di Naples tsb. Misalnya, kalau kita kebetulan minum kopi di Warung Kopi Nam Hiong di kota Sanggau yang letaknya di seberang Thai Pak Kung. Nah sesudah minum kopi dipagi hari saat mau bayar , si Ayong managernya bilang  bro jk ga usah karena tadi sudah dibayar oleh tauke A Sui, bozz show room Meteor.

Hal ini sering terjadi di warung warung kopi yang jumlahnya 30 an di kota Sanggau ini. Kebiasaaan baik ini perlu disebar luaskan dimasyarakat sehingga bukan hanya kopi tapi bisa juga komoditi atau jajanan rakyat lainnya seperti kue martabak,bakmi ayam ,Nasi lawar atau Bubur Baturiti  di Bali, nasi Jamblang di Cirebon dan bahkan nasi uduk di Jakarta. Bisa saja dikemas dengan embel-embel dari Surga.

Contohnya , disetiap warung kopi ada white board  didinding dengan gambar kopi kemudian dibawahnya tertera angka jumlah kopi gratis yang telah dibayar oleh pelanggan yang budiman. Nah informasi ini tentu berguna bagi yang mau traktir maupun yang mau minum gratis karena tak mampu, seperti mahasiswa yang bokek saat bulan tua. Sama sama tidak perlu tahu siapa yang traktir ataupun siapa yang minum gratis ,anggaplah itu Kopi dari Tuhan yang dikirim dari Surga. 

Kalau  saja semua orang di Indonesia yang mempunyai kelebihan rezeki tergugah hati nuraninya dan ingin berbagi , maka di Bali pasti ada Lawar dan Bubur Baturiti dari Surga, di Cirebon ada Jamblang dari Surga, di Medan ada Kwetiaw Pekcah dari Surga dan  di Jakarta tentu juga  ada Nasi Uduk dari Surga.

Selain membantu mereka yang kurang beruntung bukankah Kopi, Lawar, Bubur, Kwetiaw, Martabak dan Nasi Uduk dari Surga akan memberikan kontribusi positip bagi perekonomian rakyat kita , Semoga Semua Hidup Bahagia ( 3 x ), Amin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun