Mohon tunggu...
Izzatul Firdaus
Izzatul Firdaus Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa-Mahasiwa

Early Childhood Education.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ketahui Sekilas tentang Area Broca dan Area Wernicke

2 Maret 2021   12:06 Diperbarui: 2 Maret 2021   12:10 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Satu bahasa akan memojokkanmu dalam sudut lorong kehidupan, dua bahasa dapat membuka masing-masing pintu disetiap ujung lorong hidupmu" -Frank Smith-

Tak jarang kita menjumpai seorang leader dengan lancar dan lantang berpidato didepan anggotanya, seorang penulis begitu lihai bermain kata hingga tersusunya jutaan kalimat dalam lembaran yang sangat bermanfaat hingga seorang announcer yang mampu menarik perhatian audience melalui gaya bahasanya yang menimbulkan rasa ingin tahu terhadap berita apa yang disampaikannya. 

Manusia mengetahui bahwa dia mempunyai kemampuan untuk berbahasa namun sedikit dari  mereka belum mengerti dimana kemampuan berbahasa tersebut diproses? Apakah didalam hati karna kerap sekali terdengar seseorang mengatakan berbicara itu dari hati, apakah itu jawabannya? Tentu saja tidak.  

Dalam tubuh manusia tuhan menciptakan satu organ yang menjadi pemeran utama sebagai pengendali semua gerak dan fungsi tubuh, salah satunya adalah fungsi berbahasa. 

Organ itu adalah otak, otak terbagi menjadi 2 hemisfer  yaitu hemisfer kiri dan  hemisfer kanan serta 4 lobe yang setiap lobe nya mempunyai implus syaraf yang berbeda, sedangkan kemampuan bahasa diproduksi di 2 area yang berada pada otak yaitu area broca dan area wernicke kudua nya sama-sama berada pada hemisfer kiri namun berbeda lobe. 

Mengetahui istilah broca dan wernicke belum menjamin bahwa saya mengetahui juga pengertiannya dan apa saja yang berkaitan dengan istilah tersebut, untuk itu disini saya akan membahas tentang area broca dan wernicke.

1. Area Broca ( Korteks Ujaran Anterior )

Area Broca ditemukan oleh seorang dokter bedah yang berasal dari Perancis pada tahun 1860-an yang bernama Paul Broca. Terletak di hemister kiri dibagian frontal lobe. Area Broca berfungsi sebagai proses terjadinya bahasa, serta kemampuan dan pemahaman berbicara. Pada area ini terdapat 2 bagian utama yang berperan dalam kemampuan pembentukan dan pemahaman bahasa yaitu:

Pars triagularis ( anterior ), yang diperkirakan berfungsi sebagai penginterpretasi berbagai macam rancangan dan pengolahan konduksi verbal

Paes operculari ( posterior ), diperkirakan berfungsi untuk menyokong manajemen satu jenis rangsang saja serta mengkoordinasikan organ wicara dan area motorik dalam berbahasa.

Jika sudah berbicara tentang Area Broca tentu saja kita akan mengetahui juga tentang afasia broca?. Nah, apasih yang dimaksud dengan afasia broca, afasia sendiri bermakna gangguan fungsi bicara yang disebabkan karena adanya kelainan pada otak.

Cidera dan terjadi kerusakan di bagian pemrosesan bahasa pada otak menjadi penyebab utama afasia, namun bisa juga disebabkan karna adanya stroke, adanya sumbatan atau pecahnya pembuluh darah pada otak, tumor, infeksi,atau proses penuaan  yang bisa mengakibatkan penderita sering keliru dalam memilih, merangkai, dan mengartikan kata-kata menjadi sebuah kalimat yang dapat dipahami,  tak hanya itu afasia juga dapat mempengaruhi kemampuan menulis penderita. 

Jadi afasia broca adalah gangguan yang terjadi diarea broca yang disebabkan oleh kerusakan otak dibagian kiri depan, seseorang dengan gangguan afasia broca dapat mencerna perkataan orang lain namun kesulitan dalam berbicara dan memungkinkan penderitanya memiliki kemampuan terbatas dalam memahami perkataan orang lain secara menyeluruh, kelumpuhan, serta terjadinya kelemahan pada tungkai sebelah kanan. Gejala yang biasa dialami oleh penderita afasia broca yaitu:

  • Kesulitan untuk membentuk kalimat yang sempurna
  • Berbicara dengan ritme yang tidak teratur
  • Sering berhenti saat berbicara
  • Kesulitan menulis

1. Area wernicke ( Korteks Ujaran Posterior )

Area ini pertama kali ditemukan oleh seorang dokter Jerman yang bernama Carl Wernicke pada tahun 1874 yang menemukan adanya kerusakan pada lobus temporal kiri yang sekarang disebut dengan area wernicke dapat mengakibatkan gangguan dalam memahami ujaran yang disampaikan oleh orang lain. 

Seperti yang sudah disebutkan diatas bahwa area wernicke ini berada pada hemisfer kiri dibagian temporal lobe yang bertugas untuk memahami isi percakapan. 

Wernicke menemukan bahwa area broca dan area wernicke dihubungkan oleh sebuah lajur syaraf besar yang biasa disebut dengan busur fasikulus.  Sama halnya seperti area broca ternyata area wernicke juga berpotensi mengalami gangguan yang disebut dengan afasia wernicke. 

Afasia wernicke adalah gangguan yang disebabkan oleh kerusakan otak dibagian kiri tengah normalnya terjadi akibat stroke meskipun tidak menutup kemungkin faktor lain seperti cedera otak traumatis, tumor otak dan gangguan neurodegeneratif, serta infeksi virus. 

Afasia ini terutama ditandai oleh datangnya kesulitan seseorang dalam memahami bahasa, yang bisa menyebabkan ketidakmampuan untuk mengulangi kata-kata orang lain. Gejala dan karakteristik utama dalam afasia wernicke yaitu:

  • Defisit yang parah dalam memahami, mendengarkan dan membaca bahasa
  • Ketidakmampuan untuk mengulangi kata dan frasa secara benar
  • Kesulitan mengingat dan mengucapkan nama benda dan makhluk hidup
  • Kurangnya kesadaran akan kesalahan linguistik ( anosognosial ).

“Kebaikan adalah bahasa dimana yang tuli bisa menderngar dan yang buta bisa melihat”

                                                                -Mark Twain-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun