Mohon tunggu...
Izza Afkarina
Izza Afkarina Mohon Tunggu... Bankir - Syukurilah setiap apapun yang kita miliki
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lakukan yang terbaik, sehingga aku tak akan menyalahkan diriku sendiri atas segalanya.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Pengertian Pendekatan Filologi, Hermeneutik, dan Wacana

6 Desember 2019   06:28 Diperbarui: 6 Desember 2019   06:35 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan apa yang dimaksud dengan pendekatan filologi, perkembangannya, unsur-unsur pendekatan tersebut, pendekatan hermeneutik, dan pendekatan wacana. 

1. Pendekatan Filologi

Filologi sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu "philos" yang berarti cinta dan "logos" yang berarti huruf. Sedangkan secara etimologi filologi yaitu cinta kata-kata. Objek pada pendekatan filologi adalah teks, sedangkan sasaran kerjanya yaitu naskah. Teks merupakan suatu karangan yang tersimpan dalam suatu naskah, naskah merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan peninggalan tulisan-tulisan masa lampau.

Tujuan khusus pada pendekatan ini adalah mengungkapkan bentuk mula teks yang tersimpan dalam peninggalan masa lampau, menyajikan sebuah teks dalam bentuk yang terbaca oleh semua masyarakat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendekatan filologi ini adalah ilmu yang mempelajari tentang bahasa dalam sumber-sumber sejarah yang di tulis.

2. Pendekatan Hermeneutik

Kata hermeutik ini berasal dari bahasa Yunani "hermeneuien" yang berarti mengartikan, menafsirkan, dan menerjemahkan. Munculnya pendekatan hermeneutik bertujuan untuk menunjukkan ajaran tentang aturan-aturan yang harus diikuti dalam menafsirkan sebuah teks masa lampau, khususnya teks kitab suci dan teks-teks klasik (yunani & romawi).

Pendekatan hermeneutik dibutuhkan karena teks merupakan simbol yang akan mengandung makna ketika dibaca oleh pembaca, pada saat itu pembaca disudutkan pada 2 kondisi yang bersamaan yaitu akrab/ kenal (familiar) dan asing pada teks tersebut. 

Dalam perkembangannya sampai saat ini pendekatan hermeneutik minimal mempunyai 3 pengertian yaitu:

1. Sebagai peralihan dari suatu yang relatif abstrak (misalnya ide pemikiran) kedalam bentuk ungkapan-ungkapan  yang konkret (misalnya dalam bentuk bahasa). 

2. Usaha memindahkan dari suatu bahasa yang maknanya masih samar kedalam bahasa yang dapat difahami oleh pembaca.

3. Memindahkan suatu ungkapan yang kurang jelas untuk diubah menjadi bentuk angka yang lebih jelas lagi. 

Dalam hermeneutik ini unsur interprensi merupakan kegiatan yang paling penting sebab interprensi adalah landasan bagi pendekatan hermeneutik srndiri. Menurut F.A. Wolf memberikan interpretasi gramatikal (aspek kebahasaan), historis(sejarah), dan retorik (semangat kejiwaan, latar belakang, tujuan, dan makna filosofis yang terkandung dalam suatu ide. 

Selain itu, aspek lain pada pendekatan hermeneutik tidak kalah pentingnya adalah bagaimana mengungkapkan makna pada sebuah teks yang masih asing. Teks memabg mempunyai makna tersendiri dan menyuarahkan pada sejumlah makna yang ada. Namun teks terssebut hanya sebuah tulisan yang belum tentu mewakili pemikiran si penulis secara akurat.

Oleh karena itu agar memperoleh makna yang sebenarnya pada teks tersebut dibutuhkan pperhatian serius untik mempertimbangkan variabel yang ada. Ada 3 variabel yang berperan disaat kita mengartikan, menerjemahkan, dan menafsirkan sebuah teks, yaitu the world of teks, the world of auther, the world of reader.

3. Pendekatan Wacana

Pendekatan ini lebih akrabnya disebut analisis wacana. Analisis ini digunakan untuk mencari dan menganalisis bagaimana sejarah lahirnya konsep secara lengkap dengan latar belakangnya. Analisis wacana/ pendekatan wacana adalah studi tentang struktur pesan dalam komunikasi. Lebih tepatnya analisis wacana berhubungan dengan aneka fungsi gramatik (bahasa) dalam penggunaan bahasa dan kesinambungan atau untaian wacana.

Dari segi analisisnya, ciri-ciri dan sifat wacana itu dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Analisis wacana membahas kaidah yang memakai bahasa di dalam masyarakat.

2. Merupakan usaha memahami makna tuturan dalam konteks, teks, dan situasi.

3. Merupakan pemahaman rangkaian tuturan melalui interpretasi semantik.

4. Berkaitan dengan pemahaman bahasa dalam tindak berbahasa.

5. Diarahkan kepada masalah memakai bahasa secara fungsional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun