Analisis Wacana sebagai Penguatan Kemampuan Berpikir Kritis

Tentu saja, ketika melakukan analisis wacana, perhatikan konvensi linguistik yang digunakan dalam teks dengan menghubungkan maksud komunikasi verbal dengan teks. Analisis wacana menggunakan telaah wacana untuk mengidentifikasi pesan-pesan yang diekspresikan dalam ujaran bahasa baik dalam konteks tertulis maupun tidak tertulis baik yang bersifat kontekstual (tidak tertulis) maupun tertulis. Mengembangkan pemikiran kritis sebagai salah satu kemampuan dasar yang harus diupayakan oleh siswa untuk memahami, menilai, dan bereaksi secara efektif terhadap informasi dalam lingkungan akademis yang kompleks dan beragam, kemampuan ini sangat penting. 

Analisis wacana adalah alat yang berguna untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Analisis wacana kritis menjelaskan, mengevaluasi, dan menjelaskan secara kritis bagaimana wacana dibentuk dalam kaitannya dengan ketidakseimbangan sosial yang melingkup terhadap ketidakadilan sosial yang mendasari wacana tersebut. Dengan memeriksa makna semantik dari percakapan, analisis wacana kritis menyelidiki kekuasaan sosial dalam konteks sosial, termasuk politik, makna semantik dari percakapan.

 komponen linguistik dan diskursif dari hubungan kekuasaan sosial dalam masyarakat modern diperiksa melalui analisis wacana kritis. Penguatan analisis wacana terhadap kemampuan berpikir kristis siswa sangat berpengaruh dalam pengasahan keluasan berpikir. Dengan analisis wacana kritis maka pendidik bisa mengasah cara berpikir siswa melalui analisis wacana. Maka dari itu ada beberapa poin penting mengapa pentingnya analisis wacana kritis yaitu:

 1. Melalui analisis teks dari berbagai sumber, siswa akan menumbuhkan pemahaman tentang bagaimana bahasa membentuk persepsi dan sikap. Siswa akan memperoleh keterampilan mengevaluasi informasi secara kritis dan tidak menerima begitu saja. 

2. Analisis wacana mengajarkan siswa bahwa pengetahuan tidak memihak atau objektif. Siswa akan menemukan melalui analisis bahwa opini, naluri, dan nilai-nilai sering kali memengaruhi apa yang diketahui orang. 

3. Siswa akan mendapatkan kemampuan untuk berpikir kritis dan abstrak dengan membedah teks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan memeriksa bagaimana makna diproduksi. 

4. Kemampuan komunikasi siswa akan ditingkatkan karena siswa mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang struktur bahasa, penggunaan kata, dan berbagai gaya penulisan melalui analisis wacana.