Tanggal 2 Mei selain diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional oleh bangsa Indonesia, juga merupakan hari bersejarah yang sangat istimewa bagiku. Karena pada tanggal itu ada sosok bayi mungil yang juga kelak akan ikut berperan mengikuti jejak Ki Hajar Dewantara. Siapakah dia?
Bayi itu adalah saya yang saat ini mengabdi sebagai pendidik di SMPN 2 Wonorejo. Mendidik adalah panggilan jiwa. Meski basic bukan sarjana pendidikan, tak menyurutkan saya untuk menjadi bagian dari agen perubahan.
Semoga jalan ini kelak dapat mengantarkan saya meraih surgaNya. Aamiin
Hari ini, Selasa tanggal 2 Mei 2023 bangsa Indonesia memperingati hari lahirnya tokoh pendidikan, Ki Hajar Dewantara. Karena jasa beliau yang begitu besar bagi dunia pendidikan maka tanggal 2 Mei ditetapkan sebagaj Hari Pendidikan Nasional.
Hardiknas ditetapkan melalui Keppres no. 316 tahun 1959 pada tanggal 16 Desember 1959.
Ki Hajar Dewantara terlahir dari keluarga berada yang berani menentang kebijakan pemerintah kolonial Belanda. Saat itu pemerintah kolonial Belanda hanya memperbolehkan anak-anak keturunan Belanda dan anak-anak orang kaya saja yang bisa sekolah. Karena menentang, Ki Hajar Dewantara kemudian diasingkan ke Belanda.
Jiwa nasionalismenya berontak, kemudian beliau mendirikan Taman Siswa sekembalinya ke tanah air.
Filosofi Ki Hajar Dewantara sampai saat ini masih sangat relevan untuk diaplikasikan yaitu Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tutwuri handayani.
Ing madya mangun karsa. Menjadi guru harus mampu menciptakan prakarsa dan ide. Di abad 21 ini guru dituntut untuk menerapkan pembelajaran 4C (creative, critical thinking, communication and collaboration).