Mohon tunggu...
Mohammad Imam Ghozali Fajar S
Mohammad Imam Ghozali Fajar S Mohon Tunggu... Pelajar Selamanya

Manusia biasa yang berusaha bermanfaat di segala bidang kehidupan. Saya beranggapan bahwa menulis menjadi salah satu aspek untuk saling berbagi pemikiran yang tidak dapat disampaikan melalui tuturan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Spaced Repetition: Teknik Belajar Terbukti untuk Memahami Jangka Panjang

26 September 2025   19:02 Diperbarui: 26 September 2025   15:09 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sering belajar sampai larut malam tapi besoknya cepat lupa? Itu masalah yang umum. Teknik cramming, artinya belajar mendadak memberi hasil jangka pendek tapi ingatan mudah hilang.

Spaced repetition menawarkan pendekatan berbeda, yakni pengulangan materi pada jeda waktu yang makin panjang sehingga ingatan dipindahkan dari memori jangka pendek ke jangka panjang.

Teknik ini efisien, lebih ringan untuk otak, dan cocok untuk siswa, mahasiswa, maupun profesional yang ingin menguasai banyak informasi tanpa stres berlebih.

Artikel ini akan membahas bagaimana spaced repetition ini bisa meningkatkan pemahaman secara berkala.

Apa itu Spaced Repetition?

Spaced repetition adalah metode belajar yang mengatur pengulangan materi dalam interval waktu tertentu. Spaced repetition bukan mengulang terus menerus dalam satu waktu. Prinsipnya sederhana: ulangi materi tepat saat kamu mulai melupakannya.

Jeda antar-sesi dibuat semakin panjang jika materi dikuasai, atau diperpendek bila masih sulit. Berbeda dengan massed practice, yakni belajar berturut-turut, spaced repetition memanfaatkan waktu kosong antar sesi untuk memperkuat memori.

Mengapa Spaced Repetition Efektif?

Dasar ilmiahnya berkaitan dengan forgetting curve yang diperkenalkan Hermann Ebbinghaus, yaitu tanpa pengulangan, daya ingat menurun tajam beberapa jam hingga hari setelah belajar.

Spaced repetition mematahkan kurva lupa tersebut dengan retrieval practice---mengambil kembali informasi dari ingatan (active recall) --- yang terbukti memperkuat jejak memori.

Dua efek utama bekerja Bersama, (1) efek spacing, yaitu pengulangan jarak jauh lebih efektif); dan (2) efek testing, yaitu uji diri lebih kuat daripada sekadar membaca ulang.

Manfaat dari Teknik Spaced Repetition

Teknik spaced repetition memberikan banyak manfaat bagi proses belajar, baik untuk siswa maupun profesional. Dengan pengulangan terjadwal dan konsisten, informasi tidak hanya sekadar dihafal sementara, tetapi bisa tersimpan lebih lama dalam memori jangka panjang. Berikut beberapa manfaat utama yang dapat dirasakan ketika menggunakan teknik ini dalam rutinitas belajar sehari-hari.

Retensi jangka panjang menjadi manfaat utama dari teknik ini. Informasi yang diulang pada interval tertentu lebih tahan lama dibandingkan metode belajar kilat seperti cramming. Hasilnya, pengetahuan yang dipelajari bisa lebih mudah dipanggil kembali ketika dibutuhkan, misalnya saat ujian atau presentasi.

Manfaat berikutnya dari spaced repetition ialah efisiensi waktu belajar Alih-alih mengulang materi yang sudah dikuasai, teknik ini membuat kita fokus pada hal-hal yang masih sulit diingat. Dengan demikian, waktu belajar lebih optimal karena energi diarahkan pada materi yang benar-benar membutuhkan perhatian.

Spaced repetition juga membantu mengurangi stres belajar. Dengan pengulangan terencana, beban persiapan ujian menjadi lebih ringan dan tidak menumpuk di akhir waktu. Hal ini membantu pelajar menghindari kepanikan menjelang ujian karena materi sudah dipelajari secara bertahap.

Selain itu, teknik ini mendorong konsistensi dalam belajar. Spaced repetition membentuk rutinitas yang terstruktur, sehingga belajar menjadi kebiasaan sehari-hari, bukan hanya aktivitas mendadak. Dengan kebiasaan yang terjaga, kemampuan mengingat dan memahami materi pun akan semakin stabil.

Secara keseluruhan, manfaat spaced repetition bukan hanya terbatas pada peningkatan daya ingat, tetapi juga pada kualitas proses belajar itu sendiri. Belajar menjadi lebih tenang, teratur, dan terarah, sehingga hasilnya lebih maksimal. Inilah yang menjadikan teknik ini sebagai salah satu metode belajar paling efektif dan terbukti secara ilmiah.

Cara Praktis Menggunakan Spaced Repetition  

  1. Pecah materi jadi unit kecil: Gunakan kartu flash (fisik atau digital) dengan satu pertanyaan---satu jawaban. Hindari kartu berisi paragraf panjang.
  2. Mulai sesi pertama: Baca dan coba recall tanpa mencondongkan jawaban.
  3. Ikuti jadwal pengulangan dasar: Contoh sederhana: sesi 1 (hari belajar pertama) sesi 2 (1--2 hari setelah) sesi 3 (7 hari setelah) sesi 4 (16 hari) sesi 5 (35 hari). Sesuaikan bila perlu.
  4. Penilaian tiap kartu: Jika kamu salah atau ragu, set ulang interval lebih pendek; jika mudah, perpanjang interval.
  5. Gabungkan active recall & interleaving: Daripada hanya mengulang satu topik panjang, campur beberapa topik berbeda untuk memperkuat keterampilan transfer.
  6. Jaga durasi sesi: Sesi singkat 15--30 menit efektif bila rutin, lebih baik daripada maraton beberapa jam.

Contoh Jadwal untuk Penggunaan Teknik Spaced Repetition

  • Persiapan 1 minggu: hari 0 hari 1 hari 3 hari 6. Fokus pada penguatan inti materi.
  • Persiapan 1 bulan: minggu 0 minggu 1 minggu 2 minggu 3. Gunakan sesi mingguan untuk rekonsolidasi.
  • Persiapan 3--6 bulan: mulai dengan interval >1 minggu (mis. 2 minggu 3 minggu 1 bulan 1,5 bulan). Perlu penyesuaian berdasarkan sulit/mudahnya materi.
    Contoh praktis: untuk 20 kartu kosa kata, lakukan 20 menit sesi tiap pengulangan; prioritaskan kartu yang sering salah.

Alat & Aplikasi yang Membantu Spaced Repetition

Aplikasi flashcard modern otomatis mengatur interval berdasar performa pengguna --- fitur ini sangat membantu jika materi banyak dan kompleks. Kelebihan memakai aplikasi: otomatisasi pengulangan, tracking progres, dan kemudahan akses di mana saja. Namun, kamu bisa mulai manual dengan kartu fisik untuk memahami prinsip dasar sebelum beralih ke aplikasi.

KesalahanUmum Penggunaan Teknik Spaced Repetition

Dalam penerapan teknik spaced repetition, sering kali muncul beberapa kesalahan yang justru mengurangi efektivitas belajar. Salah satu kesalahan umum adalah membuat kartu belajar terlalu panjang atau ambigu, sehingga sulit dipahami dan tidak fokus pada satu konsep utama. Hal ini membuat proses recall menjadi kurang efektif karena otak terbebani dengan informasi berlebihan dalam satu waktu.

Kesalahan lain yang kerap terjadi adalah kurangnya konsistensi dalam menjalankan jadwal. Banyak orang semangat di awal, tetapi berhenti setelah beberapa hari sehingga manfaat spaced repetition tidak terasa. Selain itu, ada pula yang hanya membaca ulang materi tanpa benar-benar menguji diri, padahal inti metode ini adalah proses recall aktif yang melatih otak mengingat kembali informasi.

Untuk menghindari kesalahan tersebut, ada beberapa tips sederhana yang bisa diterapkan. Buat pertanyaan yang jelas dan singkat pada setiap kartu, gunakan active recall dengan menjawab tanpa melihat catatan, serta prioritaskan review pada kartu yang masih sulit diingat. Mulailah dengan sesi singkat tetapi rutin, karena konsistensi harian jauh lebih efektif dibandingkan belajar mendadak dengan intensitas tinggi.

Kesimpulan

Spaced repetition bukan sekadar trik menghafal; ini strategi belajar berbasis prinsip otak. Dengan struktur pengulangan yang terencana, kamu bisa mengurangi kebiasaan cramming, menghemat waktu, dan meningkatkan keyakinan saat menghadapi ujian atau presentasi.

Coba praktikkan jadwal sederhana selama 7 hari dan ukur perbedaannya. bagikan pengalaman atau pertanyaanmu di kolom komentar agar bisa kita diskusikan bersama!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun