Mohon tunggu...
Izadatul Maulidiyah
Izadatul Maulidiyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Usaha tidak akan mengkhianati hasil

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Perkembangan Moral Anak Usia Dini?

27 Oktober 2021   22:14 Diperbarui: 27 Oktober 2021   22:27 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.ringkaskata.com

"Moral merupakan tingkah laku yang sudah ditentukan dan telah diatur oleh etika"

Pada umumnya moral dibagi menjadi dua, yaitu moral baik dan moral jahat. Moral baik merupakan segala tingkah laku yang dilakukan manusia yang sudah dikenal pasti dengan etika sebagai pribadi baik. 

Sebaliknya dengan moral jahat, segala tingkah laku yang dilakukan manusia yang dikenal dengan etika sebagai pribadi jahat. Dapat disimpulkan moral merupakan nilai yang berlaku dalam lingkungan sosial masyarakat serta ditujukan untuk mengatur tingkah laku manusia.

Perkembangan Moral

Perkembangan moral merupakan sebuah penalaran, perubahan, perasaan seseorang serta perilaku seorang manusia mencakup benar dan salah. Perkembangan moral mengatur seseorang saat ia terlibat interaksi sosial yang berhubungan dengan aturan dan ketentuan tentang bagaimana seharusnya seseorang ketika berinteraksi dengan orang lain serta apa yang harus mereka lakukan ketika berinteraksi dengan baik.

Anak dengan usia Taman kanak-kanak sudah mempunyai pola moral yang harus segera dilihat dan dipelajari agar perkembangan moralitasnya sejak dini berjalan dengan baik. Perkembangan moral anak memiliki dua dimensi yakni dimensi intrapersonal dan dimensi interpersonal. 

Keduanya memiliki pengertian berbeda, dimensi  intrapersonal merupakan merupakan dimensi yang berhubungan dengan pertimbangan perilaku baik dan buruk seseorang ketika anak sedang sendirian. 

Misalnya ketika anak menemukan sesuatu di jalan, baik itu uang, mainan atau barang berharga lainnya yang bukan miliknya kemudian pasti anak akan berpikir mana perilaku yang baik dan mana perilaku yang benar antara mengambil barang tersebut atau tidak. 

Kedua yaitu dimensi interpersonal merupakan dimensi yang mengatur komunikasi dan interaksi sosial anak dengan bagaimana cara menyelesaikan sebuah permasalahan atau konflik yang ia alami dengan orang lain. Misalnya, saat ia sedang bermain bersama temn-temannya pasti sudah ada yang namanya kesepakatan bersama tentang cara bermainnya permainan tersebut.

Tahap Perkembangan Moral

  • Moralitas heteronom (anak usia 4-7 tahun)

Pada tahap moralitas heteronom ini akan mengalami fase berpikir jika keadilan merupakan suatu hal yang tidak dapat diubah orang dan diambil kendali oleh orang lain. 

Ketika anak berusia 4 tahun ia sudah mulai memasuki pendidikan TK A. Sejak saat itu anak akan belajar jika aturan merupakan suatu hal yang harus dilakukan dan dipatuhi karena pasti ada alasannya. 

Maka dari itu, saat anak diminta untuk membuat sebuah peraturan sederhana untuk permainan maka ia tidak akan menyebutkannya. 

Anak akan berpikir jika suatu kebenaran itu berdasarkan sebuah konsekuensi yang nantinya harus ia terima. Misalnya, anak bepikir jika seumpama ia menjatuhkan 10 tumpukan kayu yang sudah ditata rapi sangat buruk konsekuensi yang akan ia terima dibandingan dengan ketika ia menjatuhkan 2 kayu. 

Anak mempercayai jika peraturan dilanggar maka ia akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan yang telah disepakati. Moral pada tahap ini dipandang sebagai kewajiban yang harus ditaati, sebuah persyaratan dan keadilan.

  • Tahapan transisi (anak usia 7-10 tahun)

Pada tahap ini akan perlahan menunjukkan cara berpikirnya tetapi masih mengarah pada moralitas heteronom diatas karena masih dalam tahap transisi.

  • Moralitas otonom (usia 10 tahun keatas)

Pada tahap ini anak akan berpikir jika aturan dan keadilan itu dibuat oleh manusia. Hal itu ditunjukkan saat anak menilai perbuatan itu baik atau buruk, sehingga mereka akan memikirkan dan mempertimbangkan niat mereka dan konsekuensi yang akan mereka dapat jika melakukannya. 

Saat anak sedang bermain kelereng bersama temannya, anak yang usianya lebih tua akan menerima perubahan tentang peraturan permainan merupakan konsekuensi yang sudah dibuat bersama dapat diubah tidak harus seperti yang biasanya. Pemahaman sosial seperti ini akan sering terjadi melalui interaksi sosial dengan orang lain terutama teman sebayanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun