Mohon tunggu...
Iwan Seppriadi
Iwan Seppriadi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

5 Cara Menegur Kesalahan Anak dengan Baik

12 Juli 2016   19:31 Diperbarui: 12 Juli 2016   19:50 873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: merries.co.id

Perkembangan dan pertumbuhan anak tidak lepas dari peran orangtua serta lingkungan sekitarnya, peran kita sebagai orangtua sangat menentukan perilaku anak, apakah anak akan berperilaku penurut, pembangkang, tidak percaya diri atau persis seperti kedua orangtuanya, atau bahkan lebih buruk. Sebagian orang tua tidak menyadari bahwa perkataannya dalam menegur anak mudah sekali menyakiti hatinya, sehingga anak tumbuh menjadi anak yang tidak percaya diri atau bahkan membangkang.

pertama, biasakan lah hidup teratur seperti bangun tidur, mandi, makan, bermain, dan belajar sesuai dengan porsinya.

hidup yang teratur pada anak memang lah sangat fleksibel, namun dapat dimulai dengan kebiasaan bangun tidur, mandi, bermain dan belajar. porsi yang dimaksud memang di sesuaikan dengan umur anak dan sistem pola asuh anak, orang tua dalam hal ini sangat berperan untuk memberikan contoh dan mengajak untuk berperilaku positif dengan perilaku teratur. ini sangat penting untuk memberikan sebuah pondasi bagi anak untuk memberikan kepercayaan penuh dari anak kepada orangtuanya, sehingga pada langkah berikutnya anak akan memahami kesalahannya dengan sendirinya.

kedua, mulailah menegur anak tanpa fokus pada kesalahannya.

jika anak anda tidak pernah merapikan sikat dan pasta gigi di toilet anda, cobalah anda mengatakan kepada anak "de, sepertinya kita membutuhkan gelas untuk menyimpan sikat dan pasta gigi di toilet agar terlihat rapi". hal ini akan mempermudah anak untuk menemukan kesalahannya tanpa membuat dirinya merasa terpojok. hindarilah perkataan, "de, kamu itu benar-benar malas ya, simpan dong sikat dan pasta giginya di tempat ini"

ketiga, menegur anak tanpa menghakiminya.

jika anak anda sering melihat anak anda melakukan hal yang anda anggap salah seperti terlalu banyak memakan permen, anda bisa melakukan perbincangan ringan justru pada saat anak sedang dalam pangkuan anda, "de, lihatlah, menurutmu mengapa tokoh pada film kartun itu tidak memiliiki gigi?, itu karena ia terlalu banyak memakan permen dan tidak rajin menyikat gigi", hindarilah perkataan "de, kamu tau kan kenapa gigi kamu berlubang? itu karena kamu terlalu banyak makan permen"

keempat, beri waktu pada anak untuk memahami kesalahannya sendiri.

cara ini memanglah sedikit sulit, sebab orang tua harus sabar dan mendampingi anak, terkadang anak teralalu "liat" untuk mencerna kesalahannya, namun cara ini dapat menimbulkan kemandirian dan ke pekaan terhadap anak.

kelima, bersama-sama lah untuk memperbaiki kesalahan anak

apabila anak anda enggan mencuci tangan sebelum makan, hindarilah perkataan sebagai berikut " cepet kamu cucitangan, kalo gak eskrimnya bunda makan!" jika anak enggan mandiri dan belum memahaminya coba lah bersama- sama anda mencuci tangan anda sendiri sambil memperlihatkan cara mencucitangan yang baik secara fun dan menyenangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun