Mohon tunggu...
Rimawan I
Rimawan I Mohon Tunggu... wiraswasta -

"semangat adalah inti dari hidup" adalah prinsip saya, pernah menjalani pekerjaan dari level terendah dalam segmen pertambangan. Bekerja dengan banyak orang membuat saya terus menyukai seni kepemimpinan +/- 12 Tahun, saya telah melihat berbagai tipe kepemimpinan dalam bisnis. \r\n\r\nSaya Founder & Writter suatu blog bernama www.leadership-street.com \r\ndan juga mengelola toko online www.fashionia.co.id\r\n\r\nSilakan berkunjung ke toko online kami atau blog saya\r\n\r\nTerimakasih \r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menerjemahkan Demo BBM Mahasiswa

24 November 2014   23:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:57 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14168200091325657367

Ilustrasi : Sumber Republika.co.id

Secara khusus, ada pertanyaan yang sebaiknya kita pikirkan kembali,  mengapa sebagian Mahasiwa "Bersedia" Berdemontrasi Menolak kenaikan BBM?

Apakah mereka benar-benar tidak ada aktivitas lain, padahal mereka juga diwajibkan untuk belajar?

Apa dibalik teriakan-teriakan dalam semangat yang membara?

Sebelumnya kita lanjutkan, kita simak kutipan Kata-kata terbuka mahasiswa (sebagian), seperti yang dilansir situs okezone.com,

Hal ini merupakan pernyataan sikap KAMMI dalam menyikapi kenaikan harga BBM. Ketua Umum Pengurus Pusat KAMMI, Andriyana, S.T., menegaskan, KAMMI menolak keputusan pemerintah yang dinilai mengabaikan suara rakyat kecil tersebut.

"KAMMI mengimbau pemerintah untuk meninjau ulang keputusan itu," kata Andriyana, seperti dikutip dari keterangan tertulis KAMMI kepada Okezone, Selasa (18/11/2014). sumber : http://news.okezone.com/read/2014/11/18/65/1067122/bbm-naik-kammi-ajak-mahasiswa-demo-sebulan

Kita Garis Bawahi bahwa Mahasiswa meminta :

1. Meninjau Ulang Keputusan Tersebut

2. Keputusan itu dianggap Mengabaikan Suara Rakyat Kecil.

Seperti judul pada tulisan diatas : MENTERJEMAHKAN DEMO BBM MAHASISWA,  tidak keluar pada konteks itu, INI memerlukan suatu PENGERTIAN yang penuh HIKMAT disertai latar belakang tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun