Mohon tunggu...
Iwan Nugroho
Iwan Nugroho Mohon Tunggu... Dosen - Ingin berbagi manfaat

Memulai dari hal kecil atau ringan, mengajar di Universitas Widyagama Malang. http://widyagama.ac.id/iwan-nugroho/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Liga Inggris dan Puasa

21 Agustus 2011   07:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:35 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Liga Inggris (England Premier League, EPL) 2011/2012 sudah dimulai.  Kali ini masuk ke minggu kedua.  Para penggemar EPL bersemangat kembali.  Memang, beberapa waktu belakangan ini hiburan olahraga (khususnya di indonesia) agak sepi atau vakum.  MotoGP sudah berjalan namun kurang semangat karena Valentino Rosi dengan Ducati nya masih ‘tertinggal’.  Gelaran F1 juga sedang menunggu hingga 28 Agustus di sirkuit Spa Belgia.  Jadi, EPL agaknya mampu mengisi semaraknya hiburan sport saat ini.    Puasa sepuluh hari terakhir ini, yang diisi dengan peningkatan kualitas peribadatan, diharapkan makin semangat dan bermanfaat sebagaimana gelaran EPL.  Penulis meyakini ada hubungan positif yang signifikan diantara fenomena EPL dan hikmah bulan puasa Ramadhan ini. Liga Inggris musim ini diisi dengan pendatang baru, yakni Swansea City, Queen park Rangers (QPR) dan Norwich City, yang promosi dari divisi satu.  Kehadiran klub promosi di EPL senantiasa ‘tidak terduga’ dan ‘berwarna’ untuk menyemarakkan kompetisi liga paling tua di dunia itu.  Mereka siap untuk menghadang dan mengharu-birukan klub-klub lainnya.  Bahkan publik senantiasa menunggu-nunggu kejutan dari klub promosi untuk mengalahkan klub unggulan, sebagaimana biasa terjadi dalam kompetisi FA Cup. No. Klub 1. Liverpool 2. Aston Villa 3. Chelsea 4. Newcastle United 5. Manchester City 6. Bolton Wanderers 7. Wolverhampton 8. Manchester United 9. Queens Park Rangers 10. Wigan Athletic 11. Norwich City 12. Fulham 13. Stoke 14. Sunderland 15. Arsenal 16. Swansea City 17. Tottenham Hotspur 18. Everton 19. West Brom 20. Blackburn Rovers EPL kali ini memang masih akan diramaikan oleh persaingan klub papan atas.  Fergi, manajer MU memperkirakan bahwa Mancester City dan  Totenham Hotspurs akan menjadi pesaing baru di papan atas.  Ini akan membuat persaingan makin tajam diantara MU, Arsenal, Liverpool, dan Chelsea.  Menurutnya, hanya tim yang matang dan punya mental kuat yang akan unggul di setiap pertandingannya.  Hanya tim yang tangguh, yang selalu berusaha memanfaatkan peluang hingga 90 menit berakhir, yang akan memenangkan kompetsisi hingga akhir musim. Prediksi awal musim, hasil polling (21/8/2011) menunjukkan empat klub teratas musim lalu masih diunggulkan, dengan hasil (peluang menjuarai kompetisi) Arsenal – 16.5%, Chelsea – 17.5%,  Manchester City – 8.5%, Manchester United – 42.1%, lainnya – 15.4%.  Namun hingga minggu kedua ini, Liverpool agaknya menunjukkan tanda keunggulannya.  Klub dari Inggris utara ini memang senantiasa unggul ketika berhadapan dengan klub-klub papan atas (tadi malam 20/8/2011 mengalahkan Arsenal 2-0), meskipun secara umum tidak stabil dalam keseluruhan musim. Harus diakui, EPL memang paling bergairah dibanding Liga di negara Eropa lainnya.  Liga Spanyol juga punya kualitas namun tidak bersemangat seperti EPL.  Liga Spanyol lebih ramai di luar lapangan oleh tampilan sengitnya Barcelona vs Real Madrid; serta kontroversialnya Maurinho. Seri A Liga Italia juga semarak namun sepi penonton.  Liga Prancis, Belanda, Jerman ramai hanya di negaranya. Gairah EPL muncul karena sistemnya yang sudah stabil.  Manajemennya rapi, tertib, dan saklek; dan siap melindungi sistem itu sendiri bila ada pihak-pihak lain yang mengganggunya.  Banyak pemain dihukum, didenda, diskors karena berperilaku merusak etika dan sportivitas liga EPL.  Pelatih sekelas Fergi pun dihukum atas kelakuan dan egonya.  Penggemar pun dibatasi perilakunya dari perilaku rasial, kriminal atau provokasi.  Peran media pun sangat diatur untuk menghargai insan bola dan sebaliknya. Media menjadi sumber informasi dan manfaat bagi seluruh stakeholder. Itulah yang mengakibatkan gairah EPL terpelihara.  Penonton bersuka cita mendukung klub dan beramai-ramai mendatangi stadion dengan suasana aman, nyaman dan penuh senyuman. Sistem EPL yang stabil memungkinkan lahirnya kepastian, keadilan dan kemanfaatan bagi stakeholder.  Kepastian memungkinkan pemain, penonton, media massa, dan sponsor memberikan kontribusinya seoptimal mungkin.  Hal ini menjadi awal bagi manajemen EPL menjalankan fungsi mengorganisasikan liga yang paling menuntungkan secara ekonomi.  Keadilan memungkinkan berjalannya “siapa yang berkontribusi ia akan menikmati” di dalam rantai fungsi-fungsi ekonomi dan sosial.  Tidak terhitung aliran manfaat sosial dan ekonomi semaraknya EPL hingga ke Asia termasuk Indonesia.  Semuanya menikmati manfaat dalam derajad kepuasannya masing-masing.  Kemanfaatan mengalir dalam berbagai bentuk, antara lain nilai-nilai ekonomi, peluang kesempatan kerja hingga hiburan semata. Ibadah puasa adalah sarana membentuk kestabilan jiwa dan raga setiap muslim.  Kestabilan jiwa terbentuk melalui keteraturan penjiwaan mekanisme peribadatan dan amalan.  Peningkatan kualitas hubungan seseorang terhadap Tuhan akan menghasilkan kepasrahan dan keikhlasan.  Hal ini akan ditransmisikan ke dalam kehidupan individu dan sosial yang senantiasa berorientasi manfaat.  Berupa manfaat untuk individu, keluarga, lingkungan masyarakat maupun dalam penyelenggaraan pemerintahan. Kestabilan ragawi terbentuk melalui keteraturan asupan gizi dan pengendalian aktivitas keseharian.  Banyak bukti dan referensi kedokteran bahwa puasa dapat membentuk kesehatan fisik (dan jiwa) dan paripurna. Membentuk kestabilan jiwa dan raga dalam bulan puasa merupakan upaya pengendalian diri.  Dalam kestabilan jiwa dan raga itulah, seorang muslim juga akan menghasilkan kepastian, keadilan dan kemanfaatan bagi orang-orang lain. http://iwanuwg.wordpress.com/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun