Pada hari Jum’at tanggal 6 Juni 2025 kemarin, seluruh umat Islam telah merayakan hari raya Idul Adha yang terbesar di agamanya. Di samping itu, diantaranya ada sekitar jutaan yang sedang melaksanakan ibadah haji di tanah suci.
Tentu Idul Adha merupakan momen teristimewa. Di mana ada salah satu rukun yang hanya ada di Idul Adha, yaitu penyembelihan hewan kurban. Bahkan, ibadah ini hanya dapat dilangsungkan selama empat hari dalam setahun, yaitu 10 Zulhijjah dan hari-hari tasyrik. Berbeda dengan salat yang bisa dilangsungkan setiap hari, puasa sunnah yang banyak jenisnya, dan sedekah biasa.
Menurut Islam, penyembelihan hewan kurban saat Idul Adha didasarkan pada kisah Nabi Ibrahim as. dan Nabi Ismail as. yang diadopsi menjadi syariat agamanya.
Namun, kali ini saya tidak akan membahasnya dari sisi agama maupun dalil. Kita akan membahas dari sudut pandang filosofi dan menyambungkannya dengan kehidupan kita sehari-hari. Karena tidak hanya nilai agama saja, tetapi peristiwa ini bisa kita kaitkan dengan spiritual kita dalam kehidupan.
1. Kurbankan Sifat-Sifat Hewan dari Dalam Diri
Menurut pengamatan saya, terdapat setidaknya tiga sifat hewani sapi yang tidak seharusnya manusia tiru. Mari kita jabarkan satu per satu.
Yang pertama, sapi adalah hewan yang pemalas. Bisa kita lihat bahwa kesehariannya mayoritas diisi dengan makan, tidur, berdiam diri, ataupun poop. Selain itu juga sapi jarang sekali berinisiatif, melainkan hanya mengikuti arahan peternaknya saja. Itulah yang membuatnya mudah sekali untuk digiring kemanapun demi keuntungan peternak.
Kedua, oleh karena sifat kepemalasannya inilah yang membuat sapi tidak memiliki insting self defense yang berarti. Sapi hanya menurut arahan dari peternaknya tanpa memiliki kewaspadaan apapun. Bahkan cenderung cepat merasa nyaman ketika diperlakukan dengan baik di kawasan peternakan.
Dengan kata lain, sapi memiliki sifat kurang waspada sehingga tidak mampu mendeteksi bahaya apa yang sedang ada di sekitarnya. Sapi juga tidak mampu mengambil tindakan cepat untuk menyelamatkan dirinya ketika dalam bahaya.