Bangunan sederhana itu terletak jauh di pelosok desa. Berdiri di tepi jalan yang tidak terlalu lebar. Jalan desa yang membentang sepanjang Sungai Citarik di sampingnya.
Desa tempat bangunan berdiri bernama Desa Sangiang. Berada di wilayah Kecamatan Ranca Ekek, Kabupaten Bandung Barat. Dari pusat Kota Bandung berjarak sekitar 30 KM ke arah timur.
Bangunan yang dilaburi cat hijau itu merupakan makam keluarga. Didirikan sejak puluhan tahun yang lalu dan direnovasi serta diperluas pada tahun 2021. Di dalamnya terdapat belasan makam dari keluarga dan kerabat dekat KH. Rakhmat Suja'i.
Pada mulanya kompleks pemakaman ini adalah makam keluarga pada umumnya. Berderet disekitarnya dua makam keluarga yang lain. Makam keluarga KH. Rakhmat Suja'i mengalami perluasan fungsi sejak awal  tahun 2021. Makam yang semula sepi dan sunyi bersalin rupa menjadi tempat ziarah yang cukup nyaman. Ramai didatangi tamu dari segenap penjuru.
Transformasi makam keluarga ini tepatnya berawal pada bulan Februari 2021. Saat itu, seorang tokoh pendidikan, ulama dan cendikiawan ternama Indonesia KH. Dr. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc. berpulang ke Rahmatullah. Di pemakaman keluarga ini beliau dikebumikan.
Mengenal Lebih Dekat KH. Dr. Jalaluddin Rakhmat, M. Sc.
Ketokohan cendikiawan tanah air ini dikenal secara luas. Jejak langkahnya dapat kita saksikan di berbagai sumber bacaan. Kang Jalal, sapaan akrab beliau, dikenal sebagai pakar komunikasi utama. Beliau meniti karir sebagai dosen di Universitas Padjadjaran, Bandung, ITB, dan perguruan tinggi lain. Sebagai pakar komunikasi, namanya melekat erat pada buku, salah satunya, "Psikologi Komunikasi" yang ditulisnya. Buku best seller yang puluhan kali dicetak ulang. Sebuah magnum opus, yang menjadi pegangan, tidak saja bagi mahasiswa ilmu komunikasi, juga masyarakat luas .
Kepakaran beliau tidak dibatasi sekat-sekat Ilmu Komunikasi yang digeluti. Rasanya tak ada yang asing dengan peranan beliau sebagai salah seorang tokoh muslim terkemuka. Nama beliau disejajarkan dengan Dr. Nurcholis Madjid, K.H. Abdurrahman Wahid, dan Dr. Amien Rais. Lebih dari empat puluh judul buku  yang ditulisnya adalah diantara bukti, kecendekiaan tersebut. Islam Aktual, Islam Alternatif, dan Dahulukan Akhlak di atas Fikih, sekadar menyebutnya tiga, adalah karya-karya beliau. Tiga buku yang dicetak ulang berkali-kali. Menjadi best seller yang selalu diburu penikmat buku.
Warisan KH. Dr. Jalaluddin Rakhmat berikutnya adalah jejak langkah beliau dalam dunia pendidikan.  SMA Plus Muthahhari, SMP Plus Muthahhari, SMP Bahtera Muthahhari, dan Sekolah Cerdas Muthahhari yang didirikannya cukup memberi kita gambaran akan kiprah beliau. Kiprah yang mengejawantahkan cita-cita besar beliau turut serta mencerdaskan anak bangsa.
Berziarah ke Mazar