Menjadi seorang tenaga pengajar di sebuah sekolah di kota besar membuat saya harus beraktivitas dari pukul 06.30 sampai 16.30. Aktivitas rutin ini saya lakukan terus menerus selama 6 hari dalam seminggu. Dari pagi sampai pukul 13.30 saya mengajar di sekolah dan dilanjutkan dari pukul 14.00 sampai 16.30 mengajar les mata pelajaran bahasa Inggris di beberapa rumah.
Bagi saya yang berprofesi sebagai seorang guru, setiap hari saya berdiri beberapa jam di depan para siswa untuk mengajarkan materi dan  setelah itu duduk memeriksa tugas atau Pekerjaan Rumah (PR) para siswa. Kemudian, setelah pulang sekolah. Saya menggunakan angkutan umum trans jogja dan dilanjutkan berjalan kaki sekitar 500 meter untuk bisa sampai ke rumah-rumah tempat saya mengajar. Aktivitas ini rutin saya lakukan dari hari Senin-Sabtu.
Karena terlampau lama berdiri ketika sedang mengajar, kaki saya terkadang keram dan sulit digerakkan dan bagian pinggul saya sulit untuk digerakkan. Begitu juga setelah sampai di kost, akibat kecapeaan saya langsung tidur. Akibatnya, rencana yang telah saya rencanakan sebelumnya untuk mengoreksi hasil pekerjaan para siswa, menyusun materi atau mempersiapkan bahan pengajaran untuk besok harinya menjadi tertunda.
Begitu juga setelah bangun. Saya sangat susah beranjak dari atas ranjang. Beberapa menit setelah mata saya terbuka, saya tidur lagi. Terkadang tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 20.00 wib. Yang bisa saya lakukan pada jam segitu hanya maka malam dan mempersiapkan materi pelajaran besok seadanya saja.
1. Membuat badan terasa ringan
Sebelum menjadikan bersepeda sebagai olahraga yang saya tekuni. Badan saya terasa sangat berat, kaki saya terasa pegal ketika berdiri di depan kelas sekitar 1 jam, ketika mengajarpun di sekolah sangat malas rasanya untuk beranjak dari kursi dan begitu juga saat bangun pagi pada pukul 4.00 wib, tetapi golek-golek lagi di atas ranjang. 15 menit kemudian saya tidur lagi. Baru bangun kembali pukul 5.30 wib. Sayapun mempersiapkan kebutuhan saya dengan terburu-buru.
Tetapi setelah rutin bersepeda sekitar 1 bulan, badan saya terasa ringan. Ketika bangun pagi, saya tidak lagi golek-golek, saya langsung bangun dari atas ranjang, dan langsung dengan cekatan mengerjakan pekerjaan. Hasilnya pada pagi hari, saya tidak terburu-buru untuk berangkat ke sekolah. Begitu juga ketika  berdiri di depan kelas terus menerus beberapa jam, kaki saya tidak terasa pegal lagi.
2. Menimbulkan rasa optimis
Akibat aktivitas yang begitu-begitu saja setiap hari, harus bekerja dari pagi dan sore di tempat yang berbeda-beda, dan memikirkan karakter para siswa yang terkadang membuat saya emosi. Memuncul stress dalam diri saya.
Sekarang ini setelah bersepeda rasa stress itu hilang digantikan dengan perasaan optimis. Perasaan itu muncul ketika bersepeda yang ada harus bisa mendayung terus menerus sampai target tempat yang ditentukan.
3. Bebas dari berbagai penyakit
Selama beberapa bulan rutin bersepeda 3-4 kali dalam seminggu, saya mulai merasakan manfaatnya. Meskipun saya beraktivitas dari pagi sampai pada malam hari. Saya tidak pernah terserang penyakit.
4. Tidak mengeluarkan biaya besar
Dibandingkan olahraga lain, olahraga bersepeda menurut saya olahraga yang sedikit mengeluarkan biaya. Cukup membeli sepeda dengan harga sesuai dengan isi dompet. Setelah itu, tidak ada biaya yang terlampau signifikan yang harus dikeluarkan. Itulah alasan saya memilih untuk olahraga bersepeda.