Mohon tunggu...
Ivone Dwiratna
Ivone Dwiratna Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang hamba TUHAN

Believe, Belajar, Bertindak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penglihatan Ataukah Mimpi Kosong?

30 April 2017   03:10 Diperbarui: 30 April 2017   03:13 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Terdiam aku.. setelahnya aku doakan dia agar Allah menolong, mengampuni dan menyempurnakannya. Aku katakan bahwa aku punya banyak keterbatasan. Tidak dapat membantu menyempurnakannya. Aku tidak tau dimana tubuhnya berada... aku tidak tau dimana kejadiannya terjadi... aku tidak tau apapun yang bisa jadi petunjuk untuk menolongnya. Ia hanya menunjukkan tempat kerjanya... wajahnya... seragamnya... Dan itu sudah hampir 10 tahun yang lalu. Apakah sekarang seragam dan design interiornya masih sama?

Terkadang aku masih penasaran.. mencari berita, browsing berita kehilangan orang atau ditemukannya mayat... Penasaran apakah mimpiku ini benar atau hanya khayalan... mimpi kosong semata.

Entahlah...

Hanya satu yang hendak aku tekankan, bahwa mencari kekayaan dengan cara seperti ini adalah cara sesat. Biarpun itu bermula dari hanya memberikan bunga. Rejeki meningkat... Lalu ganti memberikan tumpeng.. Lalu semakin meningkat rejeki yang diterima, semakin besar pula yang harus diberikan pada kekuatan setan yang membantunya.. berawal dari mempersembahkan sembelihan ayam... lalu meningkat lagi menyembelih kambing... lalu meningkat lagi kerbau atau sapi... lalu semakin lama, semakin meningkat. Mulai minta nyawa manusia.. Berawal dari pembantu, sopir, tukang kebun, pegawai..lalu meningkat lagi mulai merambah minta keluarga terdekat. Orang tua, kakek nenek, lalu anak, lalu suami atau istrinya... dan terakhir... dirinya sendiri...

Jangan pernah tertarik untuk itu, karena itu perjanjian dengan setan. Dengan menyetujuinya, berarti telah setuju menjadi pengikut dan budak setan. Itu belum akibat dosanya. Siapa yang ikut menanggung dosanya? Anak keturunan pelaku... Anda tidak bisa berhenti. Jika berhenti, maka habislah sudah setelah anda berhenti. Semua apa yang dipunya, semua apa yang telah dirintis akan hancur. Itupun masih menagih atas semua perjanjian anda dengan setan. Di banyak kisah, orang-orang yang dikasihi akan diambil nyawanya.

Jangan pernah mencoba melakukannya. Hiduplah dengan jujur. Bekerja keraslah. Jalan Allah memang tidak instan. Allah tidak menjanjikan jalanNya mudah dan tanpa air mata. Tapi mudah-mudahan apa yang diperoleh awet dan membawa keberkahan. Bahagia itu berasal dari rasa cukup dan seberapa pandai kita bersyukur atas sekecil apapun rizki dari Allah. Bukan dari banyaknya harta yang kita tumpuk dan cara-cara licik kita untuk mendapatkannya..

Semoga Allah selalu melindungi kita dan menjauhkan kita dari yang jahat. Amin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun