Mohon tunggu...
Ivan Jayadi
Ivan Jayadi Mohon Tunggu... Swasta -

Penulis Yang Aktif Berpartai Di PSI sebagai Sekretaris DPC Sukun

Selanjutnya

Tutup

Politik

Indonesia Reborn III (Meletakkan Dasar Indonesia Baru Dua Ratus Tahun Ke Depan)

4 Maret 2017   19:38 Diperbarui: 12 Maret 2017   18:00 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

7. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.

8. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah syurga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadaNya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.

Dalam surat ini Allah menerangkan bahwa ajaran Muhammad s.a.w. adalah ajaran yang benar dan agama yang dibawanya adalah agama yang lurus yang mencakup pokok-pokok ajaran yang dibawa nabi-nabi yang dahulu.

Bila diperhatikan dalam terjemahan surat, kata yang digaris bawahi dan dicetak tebal ke dua, selain penambahan oleh penerjemah dan penafsir yang paling atas ialah kata yakni. Dalam terjemahan ada dua kata yakni. Keduanya merupakan terjemahan dari kata yang sama, yairu min dari Bahasa Arab. Kata min sendiri artinya 'dari', tetapi dalam terjemahan malah diartikan 'yakni'. Tentu saja beda maknanya jika kata min diartikan demikian, karena kalau diartikan 'yakni' seolah-olah orang yang ingkar (kafir) terdiri dari semua ahli kitab dan semua orang musyrik atau orang yang mempersekutukan Allah. Dalam ayat ke enam disebutkan, mereka (akan masuk) ke neraka Jahannam; dan mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruknya makhluk.

Dengan vonis seperti itu, orang beragama lain yang bodo ela-elo dan tak paham agama pun, pasti marah dan menuduh Allah kurang ajar jika mereka mendengar atau membacanya. Apalagi mereka yang masih beriman, tahu segi baik dalam ajaran agamanya, dan selalu berbuat baik terhadap siapapun. Sebagian orang Muslim sendiri, bahkan banyak yang sampai menanyakan, apakah orang-orang yang baik dan mulia dari agama lain akan masuk neraka? Jika iya, mereka pun tidak bisa terima secara rasional, karena banyak dari para ahli kitab agama lain yang amat berjasa dan menginspirasi banyak orang untuk senantiasa berbuat baik dan menjauhi segala keburukan dan kejahatan. Banyak dari mereka yang visi dan misinya sejalan dengan Ajaran Allah yang mulia, yaitu untuk menyempurnakan ahlak dan kemanusiaan.

Menurut keterangan di Al Quran, sebenarnya, dari golongan ahli kitab ada yang masih benar-benar beriman dan mengerjakan amal shaleh seperti yang disebutkan dalam ayat ke tujuh di Surat Al Bayyinah itu. Di Surat Al A'raf 168 sangat jelas Disebutkan Allah, bahwa dari ahli kitab sebagian ada yang shaleh. Kemudian di Surat Al Baqoroh ayat 62 juga Dikatakan Allah, soal pahala mereka (para ahli kitab, sabiin, penyembah api dan matahari) adalah UrusanNya, mereka akan Diberi balasan setimpal dengan yang dilakukan dan mereka tidak perlu merasa takut dan kawatir karena Allah adalah Hakim Yang Seadil-adilnya lagi Maha Bijaksana. Perbuatan sekecil atom pun, tidak akan terlewat dari Pengamatan Dan Perhitungan Allah.

Paman Nabi, Abu Tholib, tetap memilih menjadi pemeluk agama orang tua dan beberapa kakek buyutnya. Kalau diruntut, sebenarnya agama nenek moyangnya adalah agama Nabi Ibrahim yaitu Muslim, tetapi telah mengalami penyimpangan. Maka saat paman Nabi itu meninggalpun, Allah juga Berkata itu adalah UrusanNya kepada Nabi saat beliau mempertanyakan nasib paman beliau di alam kubur dan di akherat kelak. Karena itu turunlah Surat Al Baqoroh ayat 62.

Dari bukti-bukti tersebut, Allah seolah hendak Menegaskan bahwa beragama ialah soal pilihan berdasarkan kesadaran. Setiap perbuatan, baik lahir maupun batin ada timbangan dan takaran dosa dan pahalanya sendiri. Tentu saja beda, bobot perbuatan yang didasari iman tauhid yang benar dengan yang tidak. Beriman dan mempunyai pemahaman Tauhid yang benar adalah sebuah perbuatan baji. Beramal dengan dasar itu, berarti mempunyai dapat dua pahala bajik. Namun bukan berarti beramal tanpa dasar itu tak berpahala. 

Hanya saja hanya dapat satu pahala. Itu artinya, kalau ahli kitab atau ahli syirik amal baiknya sangat melimpah dan selalu menghindari keburukan dan kejahatan, semua itu bisa untuk menutup dosa syirik atau dosa besarnya meskipun sangat tipis kemungkinannya dosa besarnya bisa terhapus. Karena itu tidak tepat kalau kata min dalam Surat Al Bayyinah itu diartikan yakni, sehingga orang beragama lain pasti masuk neraka, kekal di dalamnya, dan mereka semua adalah orang yang seburuk-buruknya.

Yang pasti masuk neraka, kekal di dalamnya, dan jadi orang yang seburuk-buruknya adalah orang yang ingkar (kafir). Dari go long an Muslim pun Yang Muslim pun demikian. Kalau dia ingkar (kafir), juga akan masuk ke neraka jahanam, bisa kekal di dalamnya, dan termasuk orang yang seburuk-buruknya. Tapi keuntungannya, Umat Muslim bisa cepat menebus dosa-dosanya, karena bobot amalnya pasti lebih besar jika iman tauhidnya benar. Apalagi, Umat Muslim juga punya seperangkat rukun Islam, yang diwajibkan yang bisa untuk menghapus dan menebus dosa-dosa dan menambah simpanan amalnya. Dengan itu diharapkan Umat Muslim tidak sampai bangkrut pahalanya, apalagi sampai merugi atau masih punya sisa dosa ketika wafat. Sehingga kemungkinan wafat sebagai orang baik dan bersih (khusnul khotimah) sangat besar.

Maka dari itu, yang lebih tepat arti dari kata min ialah 'dari', sehingga maknanya menjadi ada golongan yang kafir dari para ahli kitab dan orang musyrik, tetapi ada dari mereka yang benar-benar baik dan masih beriman kepada Allah, yang bisa jadi masih bisa selamat karena saat wafat tidak mempunyai sisa dosa, bahkan mungkin masih memiliki sisa pahala juga seperti orang Muslim yang lulus dari ujian dunia, bisa selamat, dan masuk surga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun