Desa Kambangarum
Desa kembangarum, tepatnya di kecamatan Mranggen, kabupaten Demak. Desa yang terletak 15 Km dari Ibu kota Provinsi Jawa Tengah . Batas batas wilayah Desa Kembangarum:
Barat: Desa Bandungrejo, Desa Brumbung, Desa Mranggen Timur: Desa Kuripan kecamatan Karangawen, Â Utara: Desa Tamansari dan Selatan: Desa Kangkung
 Kembangarum merupakan wilayah daerah Demak yang memiliki potensi tinggi pada sektor pertanian. Dapat dilihat bahwa pertanian merupakan sebagai ujung tombak kehidupan masyarakat.
Sektor pertanian menjadi penopang kegiatan ekonomi masyarakat pada umumnya. Tidak hanya sebagai sumber pangan masyarakat setiap harinya, namun sebagai sumber devisa Negara juga. Sektor pertanian sampai sekarang ini masih menjadi andalan penyerapan tenaga kerja dari waktu ke waktu.
Selain daerah Kabupaten Demak, Jawa Tengah, berpotensi menjadi sentra dari sejumlah komoditas hasil pertanian, Kabupaten Demak juga sudah dikenal dengan buah jambu dan blimbingnya. Sedangkan di dalam sektor pertanian ada tanaman padi dan jagung yang menobatkan Demak sebagai salah satu kabupaten penyangga pangan di Jateng karena sebagian besar hasil panennya juga dikirim ke daerah lain.
Dalam mengelola lingkungannya melalui kegiatan pertanian, petani mendapatkan berbagai informasi dari ling- kungannya, seperti informasi tentang perubahan musim, dengan cara mengamati tanda-tanda atau fenomena alam seperti perputaran bintang (antara lain bintang kidang/bintang wuluku, bintang kartika), masa berbunga dan berbuah jenis-jenis tumbuhan tertentu, dan sebagainya.
Petani merupakan masyarakat terbesar di Indonesia, Indonesia merupakan negara dengan luas daratan dengan lautan lebih besar lautan.
Penjualan hasil bumi Kembangarum diperjualbelikan dipasar yang bernama Ganefo, pasar tradisional ini di gunakan karna akses jalan yang dekat, dan merupakan pasar yang cukup ramai, namun dengan adanya pasar ini menjadikan jalan utama Semarang - Purwodadi menjadi macet. Pada tahun ini pemerintah membangun fly over untuk menjadikan perlintasan jalan raya melewati rel kereta api. Dan para pedagang tradisional yang warganya menjual dan membeli di pasar ini di pindah di pasar baru dekat pasar lama.
Sekarang ini harga bahan pokok terus melonjak karena hujan yang terus melanda setiap hari akhirnya hasil pertanian juga merugi besar. Dimasa pandemi ini masyarakat juga ingin menormalkan kembali kebutuhan pokok sehari harinya dan pemberian bantuan setiap keluarga harus terus dilakukan untuk meringankan beban semua masyarakat.