Mohon tunggu...
Ivan Mahendra Wirapradipta
Ivan Mahendra Wirapradipta Mohon Tunggu... Mahasiswa - halo

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sumber dDaya Tenaga Kerja Pertanian

17 Mei 2022   05:38 Diperbarui: 17 Mei 2022   05:40 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang memiliki lahan pertanian begitu luas sehingga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai mata pencaharian yaitu sebagai petani. Produktivitas pertanian dapat dipengaruhi oleh tingkat ketertarikan sumberdaya manusia yang potensial di sektor pertanian. Adanya sumberdaya yang potensial di sektor pertanian diharapkan mampu untuk menjadi motor penggerak pada pembangunan pertanian yang berkemajuan. Saat ini sektor pertanian merupakan basis perekonomian di Indonesia. Sektor pertanian dalam perekonomian ada beberapa subsektor yaitu subsektor tanaman pangan, subsektor perkebunan, subsektor kehutanan, subsektor peternakan, dan subsektor perikanan. Peran sektor pertanian di samping sebagai sumber penghasil devisa negara yang besar, sektor ini juga merupakan sumber kehidupan bagi sebagian besar penduduk Indonesia, dan bila dilihat dari jumlah orang yang bekerja, maka sektor pertanian paling banyak menyerap tenaga kerja. Pengembangan bidang pertanian merupakan syarat mutlak untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, hal ini tercermin dari kebijakan pemerintah dimana pertanian tetap ditempatkan pada prioritas utama.

Menurut Mulyadi (2003), tenaga kerja (manpower) adalah penduduk dalam usia kerja berusia 15-64 tahun atau jumlah seluruh penduduk dalam suatu negara yang dapat memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga kerja mereka, dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut. Jumlah tenaga kerja yang besar dapat menambah jumlah tenaga produktif. Dengan meningkatnya produktivitas tenaga kerja diharapkan akan meningkatnya produksi yang berarti akan meningkatkan pula Produk Domestik Bruto (PDB). Dalam pertumbuhan ekonomi di suatu negara, tenaga kerja sektor pertanian memberikan pengaruh yang besar bagi PDB sektor pertanian. Besarnya jumlah penduduk akan menyebabkan besarnya tenaga kerja. Hal tersebut akan menyebabkan kenaikan

pada jumlah barang yang diproduksi. Tetapi pada sisi yang lain, besarnya jumlah penduduk akan menyebabkan terhambatnya pembangunan ekonomi jika pertambahan jumlah penduduk tersebut tidak diimbangi dengan pertumbuhan angkatan kerja.

Pembangunan pertanian di Indonesia dianggap penting dari keseluruhan pembangunan nasional. Ada beberapa hal yang mendasari mengapa pembangunan pertanian di Indonesia mempunyai peranan penting, yaitu pangsa terhadap pendapatan nasional yang cukup besar, besarnya penduduk Indonesia yang menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian, besarnya pangsa terhadap ekspor nasional, potensi sumber daya alam yang beragam, perannya dalam penyediaan pangan masyarakat dan menjadi basis petumbuhan di pedesaan, mendukung peningkatan pendapatan petani, mendorong pemerataan ekonomi, serta memperluas kesempatan kerja.


1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana kondisi sumberdaya tenaga kerja pada sektor pertanian?
2. Apa permasalahan dan solusi sumberdaya tenaga kerja pada sektor pertanian?


1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui kondisi sumberdaya tenaga kerja pada sektor pertanian.
2. Untuk mengetahui permasalahan dan solusi sumberdaya tenaga kerja pada sektor pertanian.


BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


Pertanian merupakan keseluruhan kegiatan yang meliputi penyediaan komoditas tanaman bahan makanan, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan yang dilakukan secara sederhana dengan menggunakan peralatan tradisional. Pada usaha pertanian, khususnya di pedesaan hampir sebagian besar tenaga kerja berasal dari keluarga petani itu sendiri. Menurut Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Pasal 1, tenaga kerja merupakan tiap orang yang mampu melaksanakan pekerjaan baik di dalam maupun diluar hubungan kerja guna menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Definisi tenaga kerja dalam ilmu ekonomi adalah suatu alat kekuatan fisik dan otak manusia, yang tidak dapat dipisahkan dari manusia dan ditujukan pada usaha produksi.
Setiap usaha pertanian yang akan dilaksanakan pasti memerlukan tenaga kerja. Karena itu dalam analisa ketenagakerjaan di bidang pertanian, penggunaan tenaga kerja dinyatakan oleh besarnya curahan tenaga kerja yang dipakai adalah besarnya tenaga kerja efektif yang dipakai. Tenaga kerja dalam pertanian merupakan curahan tenaga yang dikeluarkan untuk usahatani sendiri atau usaha keluarga untuk menghasilkan suatu produk. Tenaga kerja yang berasal dari keluarga petani ini dinilai sebagai bentuk sumbangan terhadap produksi pertanian secara keseluruhan dengan tidak mendapatkan imbalan berupa uang jadi tidak perlu lagi mengupah tenaga kerja dari orang lain (karyawan) sehingga tingkat efisiensi biaya yang akan dikeluarkan dapat memberikan pendapatan yang sangat signifikan bagi keluarga petani tersebut (Suratiyah, 2008). Sedangkan tenaga kerja yang berasal dari luar keluarga disebut dengan petani penggarap atau buruh tani yang mendapatkan balas jasa atas tenaganya dalam produksi pertanian. Pembayaran upah tenaga kerja tersebut dapat harian atau borongan, dapat berbentuk uang ataupun hasil panen (Shinta, 2011). Adanya pencurahan tenaga kerja yang sepadan ini diharapkan dapat memperlancar proses produksi pertanian sehingga semuanya berjalan lebih optimal dan output yang dihasilkan pun akan meningkat.
Tenaga kerja pertanian bisa diidentifikasi sebagai input produksi dan sebagai subjek pembangunan yang dijelaskan sebagai berikut:
1. Sebagai input produksi, tenaga kerja ialah tenaga pelaksana usaha pertanian sebagaimana bagian dari input produksi lain
2. Sebagai subjek pembangunan, tenaga kerja ialah pengelola usaha yang membutuhkan keahlian dalam pengelolaannya.
Indikator jumlah tenaga kerja menurut penelitian terdahulu adalah banyaknya tenaga kerja, kinerja tiap tenaga kerja, usia, dan jenis kelamin. Menurut Hernanto (2003), kebutuhan tenaga kerja meliputi seluruh proses produksi berlangsung untuk pertanaman kegiatan itu dapat dilakukan pada usaha-usaha sebagai berikut:
1. Persiapan tanaman
2. Pengadaan sarana produksi
3. Penanaman
4. Pemeliharaan
5. Penjualan


BAB 3. PEMBAHASAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun