Mohon tunggu...
Ivan Affriandi
Ivan Affriandi Mohon Tunggu... Tutor - Mahasiswa

Tumbuh dalam kestabilan ritme.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Manusia Menggunakan Otak Hanya 10%?

3 Desember 2019   15:14 Diperbarui: 3 Desember 2019   15:29 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dan dari penelitian tersebut ditemukan sinapsis dengan berbagai ukuran yang berbeda dan setidaknya dapat bertambah sekitar 8%. Dan dimungkinkan ada sekitar 26 kategori ukuran sinapsis. Jumlah yang sedemikian tak terduganya membawa pada kesimpulan bahwa potensi kapasitas memori otak manusia  dapat lebih hebat dari yang kita ketahui saat ini.

Lalu apakah otak kita bisa penuh?

Jawabannya adalah tidak. Sebuah penelitian yang diterbitkan di Jurnal Nature Neuroscience mengungkan bahwa alih-alih berkerumun, informasi lama seringkali didorong keluar dari otak agar informasi baru dapat terbentuk. Lalu bagaimana dan apa yang akan terjadi di otak ketika kita mencoba mengingat informasi yang sangat mirip dengan informasi yang sudah lama kita ketahui? 

Dalam sebuah studi perilaku pernah dilakukan penelitian pada perubahan aktivitas otak ketika kita berusaha mengingat sesuatu, misalnya sesuatu yang sangat spesifik atau bahkan mirip. Dan hasil yang didapat adalah ketika kita mencoba memanggil ingatan kita lebih sering, maka aktivitas dalam otak kita akan meningkat. 

Sedangkan, aktivitas otak untuk memori yang bersaing secara bersamaan melemah. Perubahan-perubahan ini lebih sering terjadi di daerah dekat bagian otak seperti prefrontal cortex, dibanding struktur memori utama yang berada di tengah otak seperti hippocampus -pusat memori- yang seringkali dikaitkan dengan hilangnya memori. Dan hal ini membawa kita pada kesimpulan bahwasannya menyimpan memori saja sebenarnya sangatlah tidak cukup untuk mendapat memori yang baik. 

Otak perlu mendapatkan akses informasi yang relevan tanpa terganggu oleh potongan informasi yang saling bersaing. Mudahnya, semakin sering kita mengingat informasi baru dan meningkatkan akses informasi yang relevan pada otak, tanpa kehadiran informasi lama yang mengganggu, maka kita akan mendapatkan daya memori yang baik. Dan pada saat kita menerima informasi baru, maka otak akan memasukkannya ke dalam informasi lama dengan membentuk asosiasi.

Ivan Affriandi. Tangerang, 3 Desember 2019.

Referensi:
- cnnindonesia.com
- liputan6.com
- zenius.net

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun