Mohon tunggu...
Rivaldi Alan Saputra
Rivaldi Alan Saputra Mohon Tunggu... Asisten Pengabdian Masyarakat di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (Freelancer).

Seorang pemuda yang suka berdiskusi dengan siapapun, terutama diskusi ide & gagasan sosial untuk mengembangkan desa. Pemuda yang percaya bahwa suatu saat desa yang kita tinggali ini akan menopang kehidupan di kota.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

UMY dan Dinas Kebudayaana Bantul Perkuat Peran Perempuan dan Anak (Desa Prima) Lewat Simbolisasi Upacara Kebudayaan

31 Juli 2025   06:56 Diperbarui: 31 Juli 2025   06:56 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bantul, 11 Februari 2024 --- Dalam upaya memperkuat nilai budaya sekaligus mendorong peran perempuan dan anak di tingkat lokal, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul menggelar upacara tedhak siten di Joglo Sulastaman, Dusun Glondong, Kalurahan Wirokerten, Banguntapan.

Upacara tedhak siten merupakan tradisi budaya Jawa yang menandai fase penting dalam perkembangan anak, yakni saat anak mulai belajar menapakkan kakinya di tanah untuk pertama kalinya. Upacara ini tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga sarat makna tentang kesiapan anak untuk menghadapi dunia dan perlindungan orang tua terhadap anak.

Prof. Dr. Ulung Pribadi, M.Si., selaku Ketua Pengabdian Masyarakat UMY, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari penguatan kultural berbasis masyarakat yang menempatkan perempuan dan anak-anak sebagai aktor penting dalam pelestarian tradisi. "Tedhak siten menjadi simbol bagaimana masyarakat Jawa memuliakan anak sejak dini. Di saat yang sama, ini juga bentuk pengakuan terhadap peran perempuan sebagai penjaga nilai-nilai budaya di keluarga dan komunitas," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Slamet Pamuji, S.Pd., M.Pd., selaku Sekretaris Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul, menekankan pentingnya pendekatan budaya dalam pembangunan manusia. "Kami melihat pelestarian budaya seperti tedhak siten ini tidak hanya melestarikan tradisi, tetapi juga menjadi sarana pendidikan karakter dan penguatan identitas lokal. Ini sangat penting, terutama bagi generasi muda," jelasnya.

Keterlibatan Perempuan dan Anak-Anak. Sumber: Pribadi
Keterlibatan Perempuan dan Anak-Anak. Sumber: Pribadi

Prof. Ulung juga menambahkan harapannya agar kegiatan ini dapat menjadi tindak lanjut dari sinergi yang lebih luas antara perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat. "Kami berharap praktik baik seperti ini dapat direplikasi di desa-desa lain untuk memperkuat identitas lokal dan mendukung ketahanan budaya masyarakat," pungkasnya.

Ke depan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta berkomitmen untuk terus mendampingi Kalurahan Wirokerten dalam upaya memperkuat peran perempuan, anak-anak, serta mendorong penguatan budaya lokal sebagai identitas dan daya saing desa. Melalui berbagai program pengabdian masyarakat yang berkelanjutan, UMY berharap dapat menjadi mitra strategis dalam pembangunan berbasis kearifan lokal di Wirokerten.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun