Selasa (13/08), mahasiswa UMY yang tergabung dalam program Kompetisi Ide Kreatif (KIK) UMY melaksanakan kunjungan usaha mikro, kecil, dan menengah di Kelurahan Wirokerten. Visitasi UMKM di hari ketiga ini mengunjungi ke sentra produksi Tahu Sutra Mutiara, produksi tepung, emping melinjo, kerajinan perak, produksi tas kulit, dan getuk milik Rumaidah. Tujuan kunjungan ini masih sama seperti kunjungan sebelumnya yaitu sebagai pendataan administratif dan pengambilan konten untuk dipindahkan kedalam website Desa Wisata Wirokerten.
Afif Surya Putra sebagai tim desain ITV UMY menjelaskan bahwa kunjungan ini dimaksudkan untuk mengisi konten website bagian UMKM karena nantinya UMKM ini sebagai wisata pendukung dari kolam Grojogan. Selain itu, kemungkinan UMKM yang dikunjungi ini akan menjadi bagian dari rute event Ngonthel N'Deso. Ngonthel N'Deso ini adalah acara yang dibuat oleh Pokdarwis Wirajaya dengan rangkaian kegiatan bersepeda bersama dengan mengunjungi dan ikut melihat proses dari produksi UMKM di Kelurahan Wirokerten.
Kunjungan diawali menuju kediaman Tri sebagai pemilik produksi Tahu Sutra Mutiara. Dalam wawancaranya, Tri mengatakan,
"Awal mula produksi tahu ini sejak tahun 1998 yang diawali Saya menjadi karyawan produksi tahu. Dari hal itu, Saya mendapatkan ilmu dan diterapkan untuk mencoba produksi tahu sendiri. Beberapa tahun yang lalu, sentra produksi tahu ini memiliki tujuh (7) karyawan, tetapi lambat laun karyawan saya kian turun/ berhenti. Menurut hemat Saya, sebab area produksi tahu yang panas dan tidak ada jam kerja yang pasti, masyarakat di sini lebih memilih menjadi kuli bangunan. Sekarang, karyawan di sini hanya tersisa satu orang, itu pun adik sepupu saya sendiri. Walaupun karyawan hanya satu, tetapi produksi sehari di sini mencapai 50 kg kedelai untuk diubah menjadi 456 buah tahu."
Setelah kunjungan tahu usai, dilanjutkan ke Pedukuhan Kepuh untuk melihat proses produksi dari pembuatan tepung milik Nanik dengan brand Kusuka Ubiku, Hasil Bumiku. Setelah itu, dilanjutkan untuk melihat pembuatan emping melinjo di salah satu rumah warga. Dalam pembuatan emping melinjo ini ternyata hampir setiap rumah di Pedukuhan Kepuh memproduksi emping melinjo sendiri. Oleh karena itu, Pedukuhan Kepuh juga dikenal sebagai sentra kecil produksi emping melinjo. Kunjungan dilanjutkan ke Pedukuhan Sampangan untuk melihat kerajinan perak dan produksi tas kulit. Kunjungan ditutup ke UMKM produksi getuk milik Rumaidah yang berada di Padukuhan Mutihan.
"Produksi getuk ini dimulai dari pengelupasan bahan baku (umbi-umbian) lalu dicuci bersih. Setelah itu, umbi-umbian ini direbus sekitar 90 menit untuk memudahkan saat proses penumbukkan. Kemudian, umbi-umbian ini ditumbuk untuk menghasilkan kelunakan yang diinginkan. Proses terakhir yaitu memindahkan umbi-umbian ke tempat cetak getuk. Getuk Rumaidah sudah dapat dinikmati." Tutur Rumaidah selaku pemilik produksi getuk.
Kunjungan ini dimulai jam 09.00 WIB yang berkumpul di rumah Alan (salah satu anggota tim ITV UMY). Perjalanan dilanjutkan pukul 09.30 WIB untuk menuju ke produksi Tahu Mutiara sebagai Tri pemiliknya. Selanjutnya, pukul 10.00 WIB perjalanan dilanjutkan menuju ke Pedukuhan Kepuh untuk melihat proses produksi emping melinjo dan perkebunan bunga telang. Lalu, pukul 13.00 dilanjutkan untuk melihat proses pembuatan tas kulit dan kerajinan perak di salah satu pedukuhan di Kelurahan Wirokerten. Sebagai penutup kunjungan ini, tim ITV UMY melakukan kunjungan di kediaman Rumaidah selaku pemilik produksi getuk. Kegiatan ini diakhiri menuju salah satu potensi Kelurahan Wirokerten yakni bentangan sawah yang luas terletak di Pedukuhan Glondong untuk menyegarkan pikiran tim ITV UMY.
Penulis: Rivaldi Alan Saputra (Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)