Mohon tunggu...
Lisa Ramadhanty
Lisa Ramadhanty Mohon Tunggu... Konsultan - Communication Consultant

Passionately Curious

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Perhatian Status Hidrasi dan Gizi Seimbang Wajib Dipenuhi Bumil dan Busui yang Berpuasa

2 April 2022   23:11 Diperbarui: 2 April 2022   23:28 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memasuki momen bulan Ramadan, muncul pertanyaan di kalangan ibu hamil dan menyusui seperti, apakah bisa tetap berpuasa dan bagaimana dampaknya bagi kesehatan janin ibu hamil serta bayi yang sedang menyusui?

Menurut dua pakar kedokteran yaitu Dr dr Ray Wagiu Basrowi MKK dan dr. Febriansyah Darus, SpOG(K), ibu hamil dan menyusui pada prinsipnya bisa berpuasa selama kondisi umumnya terkontrol dan tidak memiliki masalah klinis serius yang sedang dimonitor oleh dokter atau bidan.

Melalui Instagram live di akun @ray.w.basrowi bertajuk "Ibu Hamil dan Menyusui, Bisakah Puasa?" pakar kedokteran kerja dan praktisi industri nutrisi, Ray Wagiu Basrowi, mengatakan bahwa ibu menyusui memang harus dipikirkan secara matang terutama untuk ibu menyusui dalam periode ASI eksklusif 6 bulan pertama. Dalam enam bulan pertama, ASI merupakan makanan utama dan satu-satunya bagi bayi sehingga kualitas ASI serta volume ASI harus tetap terjaga.

"Yang perlu dilakukan adalah memastikan status hidrasi atau kecukupan cairan, ini penting karena ASI itu komposisi utama yang dominannya air. Selain itu, biasanya ibu menyusui akan cenderung merasa mudah haus setelah menyusui atau memompa ASI," tambah Ray.

Bagi ibu pekerja tantangan menyusui sambil berpuasa juga menjadi semakin berat. Beberapa hasil penelitian observasi okupasional juga mengungkapkan ibu pekerja yang menyusui dan berpuasa justru mengalami beberapa keluhan terkait stamina kerja, terutama pada kalangan pekerja buruh perempuan.

"Para ibu perlu mempertimbangkan potensi dehidrasi yang mempengaruhi volume ASI yang mungkin saja terganggu. Dampak ini bisa menggagalkan perolehan ASI eksklusif yang dibutuhkan. Jadi memang dikembalikan sesuai kemampuan Ibu dan konsultasi dengan dokter atau bidan," ungkap Dr Ray yang merupakan Medical Science Director Danone Indonesia.

Menurut Ray, untuk kondisi seperti ini sebaiknya yang diprioritaskan adalah program menyusui terlebih dahulu. Mengingat puasa dapat diganti di lain kesempatan dengan berbagai macam bentuk ibadah pengganti puasa yang diizinkan.

"Karena cukup menguras energi jika menyusui sambil berpuasa. Selain membutuhkan ion tubuh seimbang, risiko dehidrasi dan kelelahan jika bayi masih di bawah enam bulan ASI masih on-demand, jadi bisa saja tengah malam sebelum sahur tidak istirahat, terus harus bangun menyiapkan sahur, shalat subuh dan pagi harus kerja lagi. Jadi memang tantangan ibu pekerja yang menyusui untuk berpuasa sangat berat. Kembalikan lagi ke ibu nya," ungkap Dr. Ray melalui akun Instagram @ray.w.basrowi dengan lebih dari 20 ribu follower.

Sementara untuk ibu hamil Dr Febri menyarankan khusus untuk ibu hamil di trimester pertama atau usia 1-3 bulan lebih berhati-hati dan harus terlebih dahulu konsul kepada dokter kandungan atau bidan.

"Yang pasti ada kondisi yang tidak disarankan berpuasa, yaitu ibu hamil yang mengalami gejala emesis atau mual dan muntah yang berat, atau yang terdeteksi adanya gangguan pertumbuhan janin", ungkap Dr Febri yang merupakan dokter kandungan di RSPAD Gatot Subroto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun