Mohon tunggu...
Iskandar Zulkarnain
Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-laki, ayah seorang anak, S1 Tekhnik Sipil.

Penulis Buku ‘Jabal Rahmah Rendesvous Cinta nan Abadi’, 'Catatan kecil PNPM-MPd', 'Menapak Tilas Jejak Langkah Bung Karno di Ende', 'Sekedar Pengingat', 'Mandeh Aku Pulang' (Kumpulan Cerpen) dan 'Balada Cinta di Selat Adonara' (Kumpulan Cerpen). Ayah. Suami. Petualang. Coba berbagi pada sesama, pemilik blog http://www.iskandarzulkarnain.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Iskander Amien De Vrie, Masuk Islam

22 April 2014   19:25 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:20 2188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1398144087493179840

[caption id="attachment_332743" align="aligncenter" width="465" caption="Iskander Amien dan Arnoud van Doorn (Sumber Republika)"][/caption]

Hampir semua kita tidak kenal, siapa Iskander Amien De Vrie. Dia adalah Putra dari mantan politikus Belanda anti-Islam, Arnoud van Doorn. Iskander Amien senin (21/4/2014) mengucapkan dua kalimah Syahadat sebagai tanda memeluk Agama Islam, “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad (SAW) adalah hamba dan utusan terakhir-Nya,” ujar Iskander ketika mengucapkan Kalimat Syahadat, lihat disini
Alasan Iskander Amien De Vrie memeluk Islam, karena melihat perilaku ayahnya yang mulai berubah setelah menjadi muslim.

“Saya melihat ayah saya menjadi lebih damai setelah masuk Islam. Saat itulah saya menyadari ada sesuatu yang baik dalam agama ini, dan itu akhirnya mengubah persepsi saya tentang Muslim,” Demikian, kata putra Doorn itu.
Sejak melihat perubahan sang ayah, Iskander mengaku mulai tergerak hatinya untuk mempelajari Alquran. Ia pun sengaja meluangkan waktunya untuk mendengarkan ceramah dari para ulama terkemuka.

Ayah Iskander Amien, Arnoud van Doorn adalah mantan anggota Partai Kebebasan (PVV), sebuah partai politik sayap kanan garis keras di Belanda.

Arnoud van Doorn merupakan salah satu dari para pemimpin PVV yang membantu memproduksi sebuah film provokatif berjudul ‘Fitna’ pada 2008 yang isinya menghubung-hubungkan Islam dan Alquran dengan kekerasan.
Akan tetapi, siapa yang menyangka jika hal tersebut justru menuntun van Doorn kepada cahaya kebenaran Islam. Tahun lalu, ia memutuskan menjadi seorang Musilm setelah mempelajari Alquran secara mendalam dan membaca lebih banyak tentang Islam dan Nabi Muhammad SAW.
“Sampai sekarang, saya masih sangat menyesal karena telah mendistribusikan film (Fitna) itu. Saya merasa bertanggung jawab untuk memperbaiki kesalahan yang telah saya lakukan di masa lalu,” kata Doorn seperti dilansir OnIslam.net.
“Untuk itu, saya ingin menggunakan segala bakat dan kemampuan yang saya miliki dalam cara yang positif dengan menyebarkan kebenaran tentang Islam.”

Apa pesan moral dari kejadian yang terjadi pada Iskander Amien dan Arnoud van Doorn yang dapat kita petik, jika dihubungkan dengan kondisi kita sekarang? Kampanye PilPres?

Hendaknya kita bersikap sewajarnya saja, idolakan saja Capres pilihan kita, cari sebanyak-banyak nilai lebih pada sang jagoan kita, analisa sebanyak-banyak perbaikan yang akan terjadi pada negri tercinta ini, jika kelak sang Idola terpilih jadi Presiden. Tetapi jangan lakukan penghinaan pada Capres yang bukan idola kita. Apalagi penghinaan itu sudah merambah pada wilayah private, pada pribadinya, pada keluarganya.


Tak ada manusia yang sempuna.

Masa kampanye, masa yang sebentar, temporary saja. Setelah itu kita akan kembali menjadai sahabat dalam ikatan kompasianer.

Peristiwa kampanye Capres, adalah peristiwa politik. Semua perubahan mungkin saja terjadi. Bahkan pada menit-menit terakhir. Jangan jadikan kebencian yang berlebihan pada tokoh yang bukan idola kita, justru akibatnya, berbalik. Kita justru kelak menjadikannya Idola. Lalu kemana logika “penghinaan” dulu yang pernah kita lontarkan dan ucapkan?

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun