Mohon tunggu...
Juniar IsyaMahesa
Juniar IsyaMahesa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

NIM: 43221010023 - Dosen Prof. Apollo, Dr, M.Si.Ak - Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sadulur Papat Limo Pancer

26 Oktober 2022   20:35 Diperbarui: 26 Oktober 2022   20:41 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keempat elemen tersebut terdapat dalam diri manusia yang akan menjadi efektif apabila manusia tersebut dikontrol atau dikendalikan oleh Pancer/kunci yang kita sebut dengan KESADARAN atau istilah lain menyebutnya "Eling". Ada beberapa konflik yang nyata di sini. Ketika katup kesadar manusia terbuka, empat potensi dasar manusia akan berubah menjadi kekuatan "kuantum" yang sangat hebat, memiliki kekuatan ledakan yang luar biasa yang membuat seseorang menjadi manusia yang lengkap secara fisik dan mental sehingga akhirnya ia pun menjadi orang yang sukses.

Penafsiran mengenai konsep Sadulur Papat Limo Pancer berikutnya biasa disebut dengan 4+1 oleh masyarakat jawa yang dapat diartikan sebagai hubungan manusia dengan alam, manusia dengan tuhan. Secara khusus, angka 4 mewakili kehidupan manusia yang penuh dengan keinginan, sedangkan angka 1 adalah mikrokosmos alam semesta kita. Secara garis besar, konsep sadulur Papat Limo Pancer menggambarkan pembagian arah dasar yang akan kita temui dalam kehidupan sehari-hari yang terdiri dari: Timur, Barat, Selatan dan Utara. Masing-masing arah mata angin melambangkan nafsu yang ada pada diri manusia.

Dokpri
Dokpri

Arah Timur dilambangkan dengan air dan warna putih yang melambangkan Mutmainah atau kehidupan yang damai.

Arah barat dilambangkan dengan angin dan warna kuning yang melambangkan supiyah atau tingginya nafsu.

Arah Selatan dilambangkan dengan api dan warna merah yang melambangkan amarah atau murka.


Arah Utara dilambangkan dengan bumi dan warna hitam yang melambangkan sifat serakah atau egois pada diri manusia.

Manusia harus mampu mengontrol segala hawa nafsu yang ada di dalam dirinya, yang dilambangkan dengan empat poin sebelumnya. Jika seseorang mampu mengontrol atau melawan keinginan yang tumbuh dalam diri mereka, mereka akan menerima Nur Cahyo (cahaya nur) atau cahaya ilahi di kehidupan mereka yang akan datang.

Pepatah masyarakat Jawa pada zaman dahulu pernah mengatakan bahwa urip kuwi mung mampir ngombe, yang artinya kehidupan itu hanya sekedar mampir untuk minum saja. Pada dasarnya tujuan hidup orang-orang Jawa adalah untuk mencapai Kasampurnaan atau kesempurnaan hidup, karena mereka tahu bahwa kehidupan di dunia ini hanyalah sementara. Kemudian konsep sebelumnya berkembang menjadi pola +1 yang artina kemampuan pengendalian diri manusia menjadi lebih tajam (delapan kardinal) melalui peningkatan keinginan. Konsep tersebut dinamakan Konsep Astagina atau 8+1. Konsep ini melambangkan empat poin dasar lainnya. Dengan demikian, arah barat laut dilambangkan dengan angin, arah timur laut dilambangkan dengan bulan, arah tenggara dilambangkan oleh api, dan arah barat daya dilambangkan oleh matahari. Selain arah mata angin, angka 8 juga menunjukkan angka ilahi yang menjelaskan berbagai jenis keinginan manusia.

Perspektif sadulur papat limo pancer dalam dimensi ruang dan waktu diambil dari masyarakat Jawa itu sendiri yang mengatasnamakan hari-hari Jawa atau hari-hari pasar yang menjad sahabat, nutrisi, dan penentu kehidupan manusia dan merupakan gambaran dari arah mata angin. Contoh konsep standar Hari Jawa adalah:

Udara (Timur), yang memiliki nama Legi atau arah timur dan memiliki arti nasehat untuk menetapkan tujuan yang baik. Lalu ada hari pasar atau yang disebut ''Legi''

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun