Mohon tunggu...
Iswanto
Iswanto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen di Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang

Selain sebagai pengajar, juga aktif sebagai penulis, peneliti dan berbagai aktifitas akademik lainnya. Penelitian yang dilaksanakan mencakup bidang seni (musik), bahasa dan budaya serta keagamaan.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Musik untuk Komunitas yang Luas: Penerapan Comunnity Music Learning Berbasis Teknologi

12 Juni 2022   16:00 Diperbarui: 12 Juni 2022   16:21 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1.  Foto Para Akademi dan Pemusik yang terlibat dalam pengembangan E-Workshop (Berfoto di Depan Guest House, HOJ Oemat Nunu, 17 Mei 2022). Dokpri

Perubahan zaman menuntut perubahan berbagai sistem kehidupan. Pembelajaran yang terfokus pada kelas kini sudah menjadi belajar dalam aspek yang luas. Perubahan ini didorong oleh era baru revolusi industri 4.0 pada tahun 2016 

dengan ditandai dengan adanya digital ekonomi, big data, IoT, robotic, cloud sistem yang semua aktivitasnya berbasis teknologi. Sendi-sendi kehidupan yang berubah juga mendorong pendidikan yang adaptif terhadap perubahan zaman tersebut.

Selaras dengan topik di atas, pembelajaran berbasis teknologi merupakan hal yang lumrah dalam segala aspek, baik bahan ajar, pemanfaatan teknologi, aplikasi dan software pembalajaran, assesmen berbasis teknologi dan instrumen lainnya. 

Jika hal tersebut diterapkan dalam pembelajaran eksakta, tentunya hal tersebut sangat dimungkinkan. Tetapi, bagaimana jika pembelajaran tersebut diterapkan dalam bidang musik yang lebih menekankan pada estetika.

Pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Prodi Pendidikan Musik Gereja (PMG), IAKN Kupang, para akademisi musik mencoba mengembangkan pembelajaran musik untuk masyarakat yang luas dengan pemanfaatan beberapa perangkat pembelajaran berbasis teknologi. 

Latar belakang kegiatan ini ialah (1) jumlah komunitas musik yang banyak dan penyebarannyanya luas, sehingga idak mungkin dijangkau dengan kegiatan pelatihan konvensional. 

Komunitas musik tersebut dapat diklasifikasikan yaitu: (a) sekolah; (b) gereja; (c) sanggar seni. (2) Pendekatan pembelajaran yang sederhana dan dapat diterapkan oleh berbagai komunitas tersebut. Pengkajian yang dilakukan pada tahun 2020-2022 

mencoba merumuskan pembelajaran musik sederhana untuk komunitas yang luas yaitu (a) terdiri dari 12 topik yang dilaksanakan selaman 3 bulan dengan perhitungan setiap minggu 1 topik; (b) terdiri dari intruksi, bahan belajar dan tugas. 

Pelaksanaan PKM di Prodi Pendidikan Musik Gereja (PMG) menerapkan prosuder pembelajaran musik kreatif (Prasad & Roy, 2017). Konsep metode musik kreatif berbasi komunitas dipengaruhi oleh fenomena sosiomusik di komunitas tersebut (Sundler et al., 2019). 

Hal ini tidaklah lepas dari tindakan memahami (to understand) fenomena atau gejala sosial dengan lebih menitik beratkan pada gambaran yang lengkap tentang fenomena yang dikaji dan mengembangkan sebuah pendekatan berdasarkan fenomena tersebut (Nosowicz & Szerszunowicz, 2015). Harapannya ialah diperoleh pemahaman yang mendalam tentang fenomena untuk selanjutnya dihasilkan sebuah teori (Umanailo, 2019).

Kegiatan dalam PKM sebagaimana yang sudah dijelaskan meliputi pelatihan musik dengan merapkan metode Community Musik Learning (CML) dengan bahan ajar buku Mari Bermusik Seri 1. Metode CML sendiri dalam pelaksanaannya dikenal dengan metode musik kreatif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun