Mohon tunggu...
Iswan Afandi
Iswan Afandi Mohon Tunggu... Petani - Pribadi

Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Esara Sussu" (Tehnik Fasilitasi Petani Alami ala Petani Salassae)

13 Mei 2021   22:28 Diperbarui: 13 Mei 2021   22:30 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi


Di awal pengembangan pertanian Alami sekitar 2011-2014 lalu, Anggota Komunitas (KSPS) memiliki istilah "Esara Sussu" ditiap kelas yang mereka hadiri dan fasilitasi. Esara Sussu jika diartikan kedalam bahasa Indonesia bisa di maknai sebagai membajak secara rata. Namun ada makna lain dari itu jika di lekatkan pada konteks Fasilitasi Petani Alami Salassae.

 Mungkin bisa di ketahui Langsung saat diskusi bersama Pak Tahmil. Beliau yang sering mengungkapkan kalimat Esara Sussu saat diskusi-diskusi dibalai bersama teman petani alami lainnya.


Di Salassae, ada istilah Sapu Rata, diratakan semua dengan keberanian, bisa jadi Esara Sussu adalah demikian. Tapi yang pasti Sapu Rata itu harus didasari dengan keahlian atas yang ingin di Sapu Rata. Seperti Halnya Esara Sussu tadi. Pak Tahmil dan sahabat petani alami lain, ada petani yang Belajar dengan sungguh-sungguh konsep Pertanian Alami, karena beban mengajar mereka harus bertanggung jawab menularkan pengetahuan PA kepada petani lain. Meskipun tak memiliki latar belakang sebagai pengajar, Jadi tak ada pilihan lain selain "Esara Sussu".


Selain sapu rata, paling tidak kepercayaan diri petani yang tak pernah menempuh pendidikan formal setara insinyur pertanian di mulai dari proses "Esara Sussu" dengan memberanikan diri. Diforum tak formal mereka memulai membangun kepercayaan diri itu, kadang istri, anak, tetangga, atau orang tua bahkan mertua sendiri dijadikan peserta belajar saat memulai melatih diri jadi pengajar.


Bahasa yang digunakan umumnya bercampur, sedikit bahasa Indonesia dominan menggunakanbahasa lokal (Konjo atau Bugis). Campur aduk, mewarnai penyampaian materi Pertanian Alami.


Begitulah riwayat Esara Sussu oleh petani pengajar, Dan akhirnya istilah ini melegenda...


Fasilitasi atau mengajarkan pengetahuan Pertanian Alami adalah tanggung jawab bagi siapa saja yang telah belajar dan mengetahui pengetahuan itu, Laki-laki, Perempuan, Pemuda berkewajiban agar transformasi pengetahuan bisa diakses oleh siapa saja tanpa harus berbiaya mahal. Hingga kini proses itu tetap berjalan, perlahan-lahan hingga bisa menjadi kesepahaman kolektif khusus kepada Petani. Dan tentunya, pihak lain juga penting mengetahui agar ada kolaborasi.


Hari ini di Balai KSPS, kalimat "Esara Sussu" kembali diungkap oleh Pak Ponnong (Ketua KSPS 2011-2020) saat memfasilitasi kelas belajar Sekolah Pertanian Alami dan Kampung Iklim (Sekolah PAKI). Kelihatannya ada haru saat melontarkan kalimat tersebut, nampak ada beragam kisah menarik dalam perjalan pendidikan yang dilakukan para pendahulu di KSPS di tahun-tahun sebelum sekarang.

Yang pasti kisah perjalanan mengembangkan Pertanian Alami mesti dinikmati sebagai proses alami pula, dengan begitu bebannya tak terasa, sebab kenikmatan berbagi ilmu bermanfaat  tujuan utama dari rangkaian peristiwa dan kelas belajar Petani yang sedang diberikan mandat atas pengetahuan yang telah diperoleh.S

Seperti kata bijak "Sampaikanlah Meski Itu Pahit


Pak Ponnong sekarang dimandatkan sebagai Ketua BPD Salassae, sebagai salah satu tokoh penting di Desa Salassae tentu akan ada tanggung jawab besar tentang Desa dan juga pengembangan Pertanian Alami di Salassae. Kita doakan agar Pak Ketua bisa maksimal dalam mengemban amanah. Amin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun