Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bahasa Daerah Terancam Punah, Inilah Solusi dari DPR RI

6 April 2024   08:15 Diperbarui: 6 April 2024   08:20 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahasa daerah tidak hanya merupakan alat komunikasi, tetapi juga penjaga tradisi, budaya, dan pengetahuan lokal. 

Kehilangan bahasa daerah berarti kehilangan bagian dari identitas budaya yang kaya dan beragam dari Indonesia.

3. Kurangnya Peran Pemerintah:

Meskipun ada kesadaran akan pentingnya melestarikan bahasa daerah, kurangnya peran pemerintah dalam menerapkan kebijakan yang mendukung pelestarian bahasa daerah telah menjadi salah satu hambatan utama.

Solusi dari RUU Bahasa Daerah

RUU Bahasa Daerah menawarkan berbagai solusi yang dapat mengatasi tantangan pelestarian bahasa daerah:


1. Revitalisasi Bahasa Daerah di Sekolah:

Memasukkan bahasa daerah ke dalam kurikulum pendidikan, menyediakan guru yang kompeten dalam bahasa daerah, dan menyelenggarakan kegiatan yang mempromosikan penggunaan bahasa daerah di sekolah.

2. Peran Pemerintah yang Diperkuat:

RUU ini memperkuat peran pemerintah dalam pelestarian bahasa daerah dengan alokasi dana untuk program-program pelestarian bahasa daerah, seperti penelitian, pelatihan, dan penerbitan buku berbahasa daerah.

3. Pemanfaatan Teknologi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun